Bahas Kurikulum Merdeka , Kepala KUI UM Metro Disambut Hangat Mahasiswa Papua
Foto : Kepala KUI UM Metro Disambut Hangat Mahasiswa Papua-(Hermansyah)-
RADARMETRO - Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sorong Papua yang berasal dari tiga program studi, yaitu Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Matematika dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar terlihat sangat antusias mengikuti kuliah umum bersama dosen Universitas Muhammadiyah Metro, Fenny Thresia, M.Pd. bertempat di Aula Gedung FKIP, Jumat (12/05/2023).
Dr. H. Muhammad Ali, M.M.,M.H. selaku Rektor UM Sorong mengapresiasi kegiatan kuliah umum ini sebagai bentuk penyegaran pada mahasiswa FKIP. Terlebih sebagian mahasiswa sudah bekerja menjadi guru honor di pedesaan dan belum memahami kurikulum merdeka. Kegiatan kuliah umum ini juga menjadi sangat menarik karena narasumbernya berasal dari pulau Sumatera yang sangat jauh jaraknya dari Papua.
Tema yang diusung pada kuliah umum kali ini adalah “Transformasi Sekolah dan Pendidikan Daerah Dalam Kerangka Merdeka Belajar”. Tema ini dirasa penting untuk dibahas karena sebagai calon guru, seluruh mahasiswa FKIP harus mengetahui perubahan kurikulum yang digunakan di sekolah-sekolah dan juga isyu-isyu seputar pendidikan saat ini.
BACA JUGA:RSU Muhammadiyah Membuka Lowongan Untuk 2 Orang, Lulusan S1 PAI Bisa Daftar
Pada kegiatan ini Fenny Thresia, M.Pd. mengajak mahasiswa membahas masalah kualitas Pendidikan di Papua yang belum meningkat secara signifikan dibandingkan pulau lain yang ada di Indonesia. Beragam jawaban mahasiswa yang membuat diskusi dikelas makin aktif terlebih mahasiswa yang mengikuti kuliah umum kali ini tidak hanya berasal dari Papua namun juga banyak dari Makassar, Ambon, Jawa dan Medan.Permasalah pendidikan yang dihadapi masyarakat Papua juga sebenarnya dialami masyarakat diwilayah lain seperti permasalahan fasilitas belajar dan juga kualitas guru yang ada di sekolah.
Maka kurikulum Merdeka hadir untuk memperbaiki kualitas Pendidikan agar sesuai dengan cita-cita kebijakan Merdeka Belajar yaitu untuk mewujudkan pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia. “Hal ini sejalan dengan visi Pendidikan Indonesia, yaitu mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global”, jelas Fenny.
BACA JUGA:Pemkot Metro Subsidi OTD Haji Rp1,2 M, Per Jamaah Dapat Rp3,8 Juta
Selanjutnya ia juga menerangkan Intervensi kebijakan transformasi untuk peningkatan dan pemerataan mutu yang perlu dilakukan pada berbagai tingkatan, diantaranya fokus Intervensi pada satuan Pendidikan dengan mentransformasikan sekolah-sekolah untuk mencapai peningkatan mutu pembelajaran melalui transformasi praktik mengajar di ruang kelas dan pendekatan alternatif yang mendorong perubahan praktik konvensional yang ada saat ini, focus Intervensi pada tingkat daerah dengan menciptakan ekosistem daerah yang mendukung peningkatan (jumlah dan kualitas) serta keberlanjutan program transformasi sekolah. Sedangkan focus Intervensi pada tingkat nasional menyediakan sumber daya pendukung, sistem jaminan mutu, serta memastikan keberlangsungan program transformasi sekolah di level nasional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: