RADARMETRO - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) yang juga Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Hadi Tjahjanto mengatakan Lampung merupakan salah satu daerah dengan kasus mafia tanah terbanyak di Indonesia.
Hal tersebut diungkap Hadi dalam dialog pada program acara Economic Update yang telah tayang di kanal YouTube CNBC Indonesia, Minggu (15/7/2023).
Hadi menyebutkan ada empat daerah dengan temuan kasus mafia tanah terbanyak di Indonesia.
"Nomor satu adalah Riau, nomor dua Jawa Timur, lalu nomor tiga Medan (Sumatera Utara), nomor empat Lampung" kata Hadi.
Hadi kemudian menjelaskan latar belakang mengapa di empat daerah tersebut rentan terjadi kasus mafia tanah.
"Karena di Sumatra banyak HGU (Hak Guna Usaha) tumpang tindih. Kemudian tanah di Medan mahal. Tanah yang (statusnya) abu-abu, tanah-tanah yang harganya tinggi, itu biasanya buat mainan para mafia," jelas Hadi.
BACA JUGA:Disdukcapil Bandar Lampung Ungkap Kecurangan PPDB Sistem Zonasi
Hadi mengatakan tanah yang kosong atau belum jelas status kepemilikannya menjadi celah bermain para mafia.
Hadi juga tak memungkiri adanya permainan yang dilakukan oleh oknum-oknum petugas BPN serta pejabat-pejabat terkait dalam kasus mafia tanah.
"Pola ini berhubungan dengan oknum BPN, ini tanah siapa dan sebagainya. Flow-nya (alurnya) seperti itu. Kemudian bermain dengan kepala desa, dengan camat, PPAT," ungkap Hadi.
Tak sampai disitu saja, menurut Hadi para mafia tanah ini juga bekerjasama dengan oknum di lembaga hukum.
"Termasuk juga mafia peradilan. Ada oknum kepolisian, ada oknum jaksa, dan hakim. Kalau semua sudah kita identifikasi, kita bersinergi, karena oknum mafia tanah juga ada yang di dinas-dinas ini. Banyak yang sudah kita selesaikan," jelasnya.
Hadi mengingatkan masyarakat bahwa pemerintah akan terus berupaya memberantas mafia tanah, dan menindak tegas oknum-oknum yang terlibat.
Untukitu dia berharap masyarakat tidak takut dan segera melaporkan jika menemukan mafia-mafia tanah.
"Kita sudah sampaikan, lapor saja, kita punya WA khusus untuk melapor dan pasti kita tindak lanjuti," tegas Hadi.