"Mari kita sama-sama mengawasi putra putri kita agar supaya tidak terjerumus oleh hal-hal di luar pendidikan," tegasnya.
Rumiyati menjelaskan bahwa keberlangsungan anak bukan hanya tanggungjawab dari guru, tapi juga orang tua.
Ia juga mengajak para orang tua memaknai Tahun Baru Hijriyah untuk evaluasi diri sebagai orang tua sejauh mana telah mendampingi anak-anak mereka mendapatkan pendidikan Agama Islam.
"Kita maknai bulan Muharram ini untuk mendidik anak-anak," tandasnya.
Sementara itu, Ketua TPA Miftahul Huda, As'ari mengatakan wisuda kali ini bukan berarti anak-anak selesai dalam menempuh pendidikan Al-Qur'an.
Namun, wisuda kali ini merupakan jenjang pertama para santri yang telah memenuhi tiga kriteria di antaranya, hafal Al-Qur'an Juz 30, khatam mengaji Al-Qur'an 30 Juz, dan yang terakhir minimal mengaji Al-Qur'an 5 Juz.
BACA JUGA:Konsolidasi Pengamanan Pemilu 2024, PKS Lampung Antisipasi 3 Kecurangan
Hingga pukul 22.00 WIB masih berlangsung rangkaian acara Wisuda TPA Miftahul Huda angkatan ke-XIX.
Dilanjutkan dengan santunan anak yatim dan nantinya diakhir ceramah dari KH Miftahul Huda, pengasuh pondok pesantren Al Ikhlas, Natar, Lampung Selatan.