RADARMETRO - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro kembali melakukan vaksinasi Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada hewan ternak.
Kepala DKP3 Kota Metro, Heri Wiratno, didampingi Medik Veteriner Muda, drh. Putri Mustika R, mengatakan vaksinasi PMK dilakukan hewan ternak jenis kambing dan domba. Vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan hewan ternak terhadap PMK.
"Vaksinasi mulai berjalan. Beda dengan sebelumnya kita hanya vaksinasi untuk hewan ternak kambing dan domba saja," terangnya, Rabu (2/8/2023).
Ia mengaku, meski di Metro sudah dinyatakan zero PMK, namun vaksinasi PMK juga dilakukan. Ini untuk mengantisipasi serangan virus PMK pada ternak khususnya kambing dan domba.
"Jadi vaksinasi terus kita lakukan. Untuk sementara kita akan lakukan vaksin untuk 2.000 ekor kambing dan domba. Namun vaksinasi ini sementara hanya diperuntukan bagi kambing atau domba milik kelompok ternak," jelasnya.
Menurutnya, pihaknya menargetkan seluruh hewan ternak khususnya kambing dan domba bisa mendapatkan vaksinasi PMK. Targetnya ada sebanyak 4.000 ekor ternak yang diusulkan mendapat vaksin PMK.
BACA JUGA:Polisi Lumpuhkan Pelaku Begal yang Jadi DPO di Empat Kabupaten
"Kalau total target kita ada 4.000 ekor ternak. Kita harapkan seluruh hewan ternak khususnya kambing dan domba dapat divaksin semua," katanya.
Ia menjelaskan, terhitung sejak 29 Juli 2022 lalu Kota Metro sudah dinyatakan zero case (nol kasus). Namun berdasarkan data terakhir jumlah hewan ternak yang dipapar virus PMK sebanyak 183 kasus.
"Dimana terdiri dari 92 sapi dan 91 ekor kambing. Dan sejak 29 Juli 2022 kita zero case. Sampai sekarang alhamdulillah tidak ditemukan lagi ternak yang bergejala PMK," tukasnya.
Diketahui, pasca serangan PMK di Kota Metro, sejumlah ternak kembali terpapar virus memastikan berupa Lumpy Skin Diseases (LSD). Bahkan hingga kini tercatat jumlah ternak yang terpapar LSD di kota setempat mencapai 435 ekor.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Perikanan (DKP3) Kota Metro, Heri Wiratno mengatakan, dari 435 ekor sapi yang terpapar LSD tersebut 397 diantaranya telah dinyatakan sembuh.
Sementara 29 ekor sapi lainnya masih dalam perawatan oleh petugas.
"Jadi total ada 435 sapi yang terinfeksi. Dimana yang dinyatakan sembuh ada 397 sapi. Kemudian yang masih sakit 29 ekor, 5 ekor potong paksa dan 4 ekor mati," terangnya, Selasa (1/8/2023).
Ia menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih turun melakukan perawatan tersebut sejumlah sapi yang masih sakit. Kemudian melakukan vaksinasi sesuai dengan alokasi vaksin dari pusat.