Temu Pelaku Seni di Tubaba, Ajang Diskusi dan Promosi Potensi

Kamis 03-08-2023,16:03 WIB
Reporter : Dirman
Editor : Devi Oktaviansyah

RADARMETRO - Sarasehan Temu Seni Performans, Indonesia Bertutur 2023, dilaksanakan di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) Lampung.

Sarasehan yang diselenggarakan oleh Kemendikbud Ristek RI dengan Sekolah Seni Tubaba tersebut, dipusatkan di Penyusuqan Nughik (Rumah Badui) Kota Budaya Ulluan Nughik, Kabupaten Tubaba, pada Kamis (03/08/2023).

Dalam kegiatan itu, sejumlah seniman Nasional hadir untuk saling berdiskusi dan bertukar pikiran, dengan narasumber Ir. Umar Ahmad, S.P,  selaku Pembina Sekolah Seni Tubaba dan Dr. St. Sunardi selaku Penulis dan Pemikir Seni dan Kebudayaan dari Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Menurut Pembina Sekolah Seni Tubaba, Umar Ahmad, bahwa acara Sarasehan hari ini menjadi ajang atau tempat berdiskusi dan memperkenalkan kebudayaan dan potensi yang ada di Kabupaten Tubaba bersama para Seniman Nasional.

Pada kesempatan itu, Umar Ahmad menceritakan cikal bakal berdirinya Kota Budaya Ulluan Nughik, Filosofi Tubaba, prinsip dan nilai-nilai karakter yang dipegang teguh oleh Tubaba, dan lain-lain terkait kebudayaan dan kesenian khas daerah.

"Dahulu kakek saya bersahabat dengan banyak orang, beliau sempat mengatakan, bahwa tempat ini (Uluan Nughik) akan menjadi pusat keramaian.

BACA JUGA:Gedung Perpustakaan Daerah Kotabumi Disinyalir Jadi Sarang Mesum dan Maksiat

Namun, saya tidak pernah membayangkan karena saya dulu masih remaja. Saya pikir mana mungkin tempat keramaian yang ditunjuk banyak pohon karet pada waktu itu," ujarnya. 

Singkat cerita, rumah Badui inilah yang dijadikan simbol untuk peletakan batu pertama dan menjadi awal mula membangun kawasan Uluan Nughik Tubaba, meskipun awal mulanya banyak mendapatkan kritik.

"Karena sering ditanya kenapa harus rumah Badui, akhirnya kami menemukan jawabannya, ternyata Badui tidak memberikan sifat fisik, tetapi menjadi pengingat bagi warga bahwa di tanah ini banyak nilai yang tidak berada di daerah lain, di situ nilai positif yang kita ambil, yaitu Nemen, Nedes, Nerimo, Sederhana, Setara dan Lestari," terangnya.

Jadi, lanjut dia, proses perjalanan membangun Tubaba dengan menitik beratkan pada pembangunan Tubaba bernilai seni dan kebudayaan telah dimulai sejak saya diberikan amanah membangun Tubaba. 

"Membangun karakter Tubaba mulai dari orang-orang Tubaba hingga membangun infrastruktur Tubaba dengan ciri khas bangun Tubaba, agar Tubaba punya khas tersendiri" kata Umar Ahmad.

Ditempat yang sama, Penulis dan Pemikir Seni dan Kebudayaan, Sunardi, mengungkapkan bahwa dirinya semakin yakin Tubaba bukan hanya sekedar tempat dan nama, melainkan banyak nilai-nilai kebaikan yang dapat dilihat.

"Sejauh yang saya tahu dan yang saya tangkap, Tubaba banyak sekali nilai kebaikan yang bisa kita ambil dari sini, mudah-mudahan kedepannya Tubaba dapat semakin maju dan sukses," ujarnya. 

Sementara itu, Pj Bupati Tubaba, M. Firsada, menyampaikan dirinya telah mengamati Tubaba selam 5 tahun terakhir.

Kategori :