"Dari dinas sudah disetujui. Ya alasannya kemarin tidak dianggarkan. Karena kan dua tahun kemarin kan ada Covid-19," ujarnya.
Ia menambahkan, sebelum mengeluarkan surat tersebut sebanyak 15 dinas kabupaten/kota juga telah menyepakati rencana tersebut.
Namun lantaran banyaknya yang kontra terhadap keputusan tersebut pihaknya mengancam akan membatalkan rencana tersebut.
"Ya kalau Provinsi itu ada 15 kabupaten, kalau semuanya ikut semua.
Tapi begini ajalah mas daripada ini nama baik saya, ini udahlah nanti saya bubarin saja. Saya batalin saja.
Kalau memang ini, karena kemarin sudah sepakat dari masing-masing kabupaten/kota untuk dilaksanakan dan mereka tidak keberatan.
Kalau misalnya memang ada yang keberatan ya sudah saya batalin saja. Ya sekarang juga bisa saya batalkan.
Ini yang saya urus ini bukan O2SN saja, saya juga lagi urus atlet Porwil juga," paparnya.
Terpisah, Wahyu, Pelatih Renang dari Lampung Selatan menyayangkan hal tersebut.
Menurutnya, biaya penyelenggaraan O2SN yang dibebankan kepada peserta akan menjadi rekor Provinsi Lampung.
"Akan menjadi rekor propinsi kalau pelaksanaan O2SN Propinsi dalam pelaksanaannya meminta batuan kepada atlit yang akan bertanding.
Mudah-mudahan dengan dikembalikan lagi ke Dinas Pendidikan, mudah-mudahan pelaksanaannya akan ditanggung semua oleh Dinas Propinsi," tukasnya.
Sementara itu, masalah juga terjadi di rekening pembayaran yang dikirimkan ke rekening pribadi.
Menurut salah satu pelatih di Bandarlampung, jika sekolah yang membayar dan menggunakan dana BOS, bagaimana bisa ditransfer ke rekening pribadi.
"Karena ini kan acara Dinas Pendidikan, bagaimana bisa transfernya ke rekening pribadi.
BACA JUGA:Asyik..! Puncak Mas Lampung Gelar City Tour Helicopter, Cek Ini Tarifnya