Harapannya dalam kegiatan ToT ini, para guru PAUD memiliki pengetahuan tentang stunting, penyebab, dan cara mencegahnya.
Salah satunya seperti mewajibkan bekal sehat di sekolah PAUD,” ujar Zainal, Jumat (11/8/2023).
Pelatihan ini, lanjutnya, mencakup pola pengajaran, pemahaman gizi seimbang dengan konsep ”Isi Piringku” serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung PKK Kabupaten Tanggamus, Selasa (8/8/2023) lalu.
Zainal mengatakan, ToT mendatangkan perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tanggamus, Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus, dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Tanggamus sebagai pemateri.
”Kegiatan itu bertujuan agar setiap PAUD di Kabupaten Tanggamus memiliki trainer yang mampu menjadi penyampai pesan kepada guru di PAUD-nya.
Sehingga dapat misi pencegahan stunting di sekolah PAUD dapat terlaksana,” harap Zainal.
Apabila setiap PAUD di Kabupaten Tanggamus telah menjalankan pola pengajaran untuk pencegahan stunting, dia berharap, dapat berimplementasi pada penurunan angka stunting di Kabupaten Tanggamus.
Pelaksana Program Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus, Evi Eka Ariestya, S.Gz. memaparkan, pencegahan stunting salah satunya adalah menstimulasi anak dengan gizi seimbang.
“Karena kesehatan kita dimulai dari apa yang kita makan. Sebaiknya kita tidak mengenalkan anak-anak dengan jajanan yang rasanya gurih.
Apabila anak sudah mengenal rasa asin yang gurih dari jajanan ciki, maka anak akan kurang tertarik dengan sayur-mayur,” katanya.
Evi menyarankan agar orangtua mempunyai banyak inovasi dalam menyajikan makanan, sehingga anak-anak tertarik dan tidak bosan dengan menu yang disajikan.
“Kita juga tidak boleh memaksa anak untuk makan-makanan yang tidak disukai. Tetapi paling tidak adalah mengurangi dengan menyajikan makanan yang bervariasi,” dia menyarankan.
Sementara Ketua IBI Kabupaten Tanggamus, Asiawati menuturkan, peran bidan dalam skrining stunting di PAUD, adalah dengan mengukur tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan tumbuh kembang murid PAUD melalui deteksi dini tumbuh kembang (DATA).
”Stunting dapat dicegah dengan stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh kembang anak.
Ini dilakukan setiap bulan atau setiap enam bulan sekali di sekolah PAUD,” kata Asiawati.