"Terkait dengan perubahan bentuk IAIN Metro sudah di Menpan-RB. Ini menunjukkan seluruh jajaran Kementerian Agama peduli dengan IAIN Metro, karena semua yang mengajukan tidak mendapatkan ACC karena syarat dan ketentuan tidak terpenuhi, IAIN Metro sudah terpenuhi," jelasnya.
Kemudian untuk kenaikan UKT, kata Nurjanah hal itu sudah menjadi kebijakan Kementerian Agama (Kemenag), di mana syarat dan ketentuan terbagi menjadi 5 great.
"Untuk UKT yang sudah ditetapkan oleh Kemenag ada great 1 sampai great 5 itu sudah ada ketentuan dan syarat-syaratnya," ucapnya.
"Tidak ada (UKT) kami buat-buat sendiri, kami di daerah sebagai satker tinggal menjalankan ketentuan itu dari Kemenag," imbuhnya.
Dan yang terakhir terkait sarana prasarana IAIN Metro yang dirasa minim oleh mahasiswa, Nurjanah membantah tuduhan tersebut.
Ia menegaskan sampai saat ini IAIN Metro terus melakukan sejumlah pembangunan gedung.
Pihaknya juga telah melakukan inventarisir kebutuhan berupa sarana dan prasarana untuk menunjang perkuliahan.
"Terkait dengan perkembangan sarana dan prasarana, kami terus berbenah, kami terus melakukan pembangunan untuk kepentingan lembaga," tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa orasi demonstran yang menyebutkan IAIN Metro berantakan tidak benar adanya.
"Kalau dibilang berantakan, tidak semua berantakan, kami terus melakukan pembenahan untuk IAIN Metro tercinta. Kami ingin terus meningkatkan dan terus membawa kemajuan se-antero dunia," tandasnya.
Dari penjelasan Rektor IAIN Metro itu membuat ketegangan antara massa demonstrasi dengan pimpinan lampu meredam. Sekira pukul 11.30 WIB massa dapat dikendalikan.
Aksi demonstrasi oleh mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Persatuan Mahasiswa Demokratik (PMD) IAIN Metro berjalan dengan lancar tanpa adanya kericuhan yang berarti.
BACA JUGA:Naik Penyidikan, Ayo Kawal Terus Kasus Pemukulan Wartawan Mesuji!
Sejumlah scurity dibantu aparat kepolisian dan TNI turut mengamankan Kampus IAIN Metro untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.