Gus Yahya Tegaskan Tak Ada Capres atau Cawapres Atas Nama NU

Minggu 03-09-2023,19:03 WIB
Reporter : M Aulia
Editor : Devi Oktaviansyah

RADARMETRO- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau biasa disapa Gus Yahya menegaskan PBNU tidak terkait dengan salah satu pasangan calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres).

"Soal sikap (PBNU) sudah saya sebutkan berulang kali, saya tegaskan sekali lagi di sini, tidak ada calon atas nama NU. Saya ulangi ya, tidak ada calon atas nama NU," ujarnya di kantor PBNU Jakarta, seperti ditayangkan di kanal YouTube NU Online, Sabtu (2/9/2023).

Gus Yahya menyebut jika memang ada individu warga NU atau biasa disebut Nahdiyin yang mencalonkan diri sebagai capres ataupun cawapres bukan berarti itu mewakili NU sebagai organisasi.

"Kalau ada klaim bahwa kiai-kiai PBNU merestui itu sama sekali tidak benar. Karena tidak pernah ada pembicaraan di dalam PBNU mengenai calon, sama sekali," katanya.

Ia juga menjelaskan NU merupakan sebuah organisasi keagamaan yang tidak mengurusi ranah politik praktis. Ia juga mengatakan tidak ada satupun capres atau cawapres yang boleh mengatasnamakan NU.

BACA JUGA:Sah! Anies-Cak Imin Resmi Berpasangan Dalam Pilpres 2024

"Itu di luar domain kami sebagai organisasi keagamaan kemasyarakatan, ya itu domain parpol silakan, dan silakan berjuang untuk mendapatkan kepercayaan rakyat," tuturnya

Ia mengaku tidak terkejut lagi jika suara dari warga NU selalu menjadi rebutan berbagai partai dan elite politik terlebih lagi di tahun politik menjelang pemilu seperti saat ini.

Namun ia menolak anggapan yang mengibaratkan warga NU sebagai kerbau yang bisa digiring dan diarahkan pada masa Pemilu mendatang. Menurut Gus Yahya persepsi seperti itu sangat menghina NU dan kaum Nahdiyin.

"Sekarang mindset (pola pikir) orang itu masih banyak 'warga NU ini kebo-kebo yang disuruh ibunya ke sana ke mari gampang'. Itu anggapan yang menghina sekali kepada warga NU," kata Gus Yahya.

Ia menilai Nahdiyin merupakan individu-individu terdidik yang cerdas dan rasional, yang tahu akan haknya sebagai warga negara dan mengerti bagai mana harus bersikap dalam menentukan pilihan yang sesuai dengan kebutuhan bangsa dan negara.

PBNU sebagai organisasi memberi kebebasan sepenuhnya pada Nahdiyin untuk menentukan arah politik dan tak akan membatasi apalagi mengarahkan ke satu pasangan tertentu.

BACA JUGA:PKS Batal Hadiri Deklarasi Anies-Cak Imin di Surabaya

"Saya sendiri sebagai ketum PBNU dan teman-teman di PBNU punya sikap yang sama, kami tidak mau warga ini harus dicolok-colok idungnya diseret ke sana ke mari. Enggak mau," pungkasnya.

Kategori :