Opsi kedua ialah NasDem langsung membuat kesepakatan dengan PKB tanpa persetujuan Demokrat dan PKS, dengan risiko Demokrat dan PKS 'ngambek' karena dilangkahi.
Dan menurut Anies akhirnya Surya Paloh memutuskan untuk lebih memilih opsi yang kedua dengan segala risikonya.
"Ini sebuah ijtihad, kemudian Pak Surya Paloh memilih opsi ambil kesepakatan dulu, terus kemudian jelaskan, memang ada risiko, risikonya ada perasaan seperti dilewatkan, ditinggalkan," tandas Anies.
Setelah memutuskan mengambil opsi yang kedua pihak Anies maupun NasDem disebut mencoba menyampaikan kepada Demokrat dan PKS, namun belum mendapat tanggapan hingga akhirnya kabar tersebut bocor dan beredar ke publik terlebih dahulu.
Efeknya seperti yang sudah diperkirakan, kubu Demokrat merasa dikhianati dan memutuskan hengkang dari KPP dan mencabut dukungannya kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden.
BACA JUGA:Kubu Ganjar Pranowo Bentuk Tim Pemenangan Nasional, Tunjuk Ketum Kadin Sebagai Ketuanya
Sementara PKS meskipun menerima keputusan itu namun juga menyatakan tidak suka dengan cara NasDem dalam mengambil keputusan sepihak.