RADARMETRO - Usai komplotan pencuri yang beraksi dengan cara mengutil pakaian di sejumlah toko di Pringsewu tertangkap, kepolisian ajak pemilik toko memperketat pengawasan terhadap setiap pembeli, Rabu (27/9/2023).
Polisi wanita (Polwan) jajaran Polres Pringsewu melakukan monitoring ke sejumlah tempat penjualan pakaian.
Hal itu merupakan langkah proaktif Polres Pringsewu dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kedatangan Polwan Polres Pringsewu disambut baik oleh para pedagang. Dalam kesempatan itu mereka menyampaikan pentingnya pengawasan barang dagangan.
Selain itu, para polwan juga memberikan arahan terkait modus operasi para pengutil pakaian hingga bertukar nomor telepon pengaduan untuk para pedagang.
Nomor Pengaduan dapat digunakan oleh pedagang melapor dengan cepat, jika ada gerak-gerik pengunjung yang mencurigakan.
Kapolres Pringsewu AKBP Benny Prasetya mengatakan dalam meminimalisir tindak kejahatan memerlukan kerjasama antara kepolisian, pemilik toko, serta masyarakat.
BACA JUGA:Polres Metro Tempati Posisi ke-3 Penanganan Lakalantas Terbaik di Lampung
"Kegiatan sambang ini merupakan salah satu bentuk komitmen Polres Pringsewu dalam menjaga keamanan masyarakat dan meminimalisir potensi tindakan kriminal," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, kata Benny, para jajarannya juga mengimbau agar pemilik maupun masyarakat agar dapat secepatnya melapor melalui telpon apabila didapati gerak-gerik mencurigakan dari pengunjung.
"Polwan Polres Pringsewu juga memberikan nomor kontak darurat yang bisa dihubungi jika diperlukan bantuan polisi dalam situasi darurat," imbuhnya.
Ia berharap dengan sinergi semua pihak dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan selama proses jual beli.
"Dengan sinergi antara polisi, pemilik toko, dan masyarakat, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua warga Pringsewu." tandasnya.
Sebelumya, Satreskrim Polres Pringsewu mengamankan tiga orang pelaku pencurian pakaian yang beraksi di sejumlah ruko dan pasar di Kabupaten Pringsewu.
Ketiga pelaku yang ditangkap terdiri dari seorang pria berinisial Roh (30) yang bekerja sebagai sopir angkot, serta dua ibu rumah tangga berinisial EA (44) dan NS (38).