RADARMETRO - Insiden pelemparan bom molotov di kediaman ketua Gerakan Pemuda Ansor alias GP Ansor Lampung, Haidir Ibrahim menjadi atensi publik, khususnya warga dan kader Nahdlatul Ulama (NU).
Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kota Metro, Joko Prayitno turut menyesalkan atas kejadian pelemparan bom molotov yang berlangsung pada Sabtu dinihari itu.
Ia mengatakan seluruh warga, kader, dan juga organisasi Nahdlatul Ulama (NU) mengecam keras aksi teror tersebut.
"Tentu sangat mengecam keras aksi teror pelemparan bom molotov di kediaman ketua PW Ansor Lampung," ujar Joko saat dikonfirmasi radarmetro.disway.id pada Selasa (19/12/2023).
Pihaknya juga mendesak pihak kepolisian untuk mengungkap pelaku pelemparan bom molotov di rumah Haidir Ibrahim.
Menurutnya aksi teror bom molotov dapat mengancam keselamatan ketua PW Ansor Lampung dan keluarganya.
BACA JUGA:Intruksi PBNU Saat Peringatan Hari Santri Nasional 2023: 1 Miliar Salawat Nariyah
Mengingat, kejadian berlangsung sekira pukul 03.00 WIB sedangkan Haidir Ibrahim serta keluarga dalam keadaan terlelap.
"Kami juga mendesak aparat untuk dapat mengusut tuntas kejadian tersebut," tegasnya.
Untuk saat ini, kata Joko, seluruh warga, kader, dan juga organisasi NU khususnya GP Ansor tengah bersiaga untuk menghindari aksi serupa di lokasi yang berbeda.
"Mengajak seluruh elemen Ansor dan Banser hati-hati," ungkapnya.
Di sisi lain, Joko juga tidak menampik hal ini sebagian dari panasnya kontestasi politik yang tengah berjalan.
"Meningkatkan kewaspadaan menjelang perhelatan politik," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, telah terjadi teror bom molotov di kediaman ketua Pimpinan (PW) Wilayah GP Ansor Lampung, Haidir Nasir pada Sabtu (16/12/2023).
Kejadian berlangsung saat dini hari, sekira pukul 03.00 WIB. Sebuah bom molotov dilempar ke bagian depan rumah Haidir Nasir di Jalan Raden Gunawan II, Rajabasa, Bandar Lampung.