RADARMETRO - Lima remaja diamankan polisi dan warga saat hendak melakukan perang sarung di wilayah Kecamatan Gadingrejo pada Senin(18/3/2024) dinihari.
Kapolsek Gadingrejo AKP Nurul Haq mewakili Kapolres Pringsewu AKBP benny Prasetya menjelaskan, kelima remaja tersebut yakni TM (17), RA (17), MA (17), A (17) warga Pekon Sukaratu kecamatan Pagelaran dan EC (17) warga Pekon Wates Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.
kelima remaja yang masih berstatus pelajar SMK tersebut, kata Kapolsek dimankan Polisi dan warga saat akan melakukan perang sarung dengan kelompok remaja lainya di wilayah Pekon Wates, Gadingrejo, pringsewu pada Kecamatan Gadingrejo pada Senin dinihari sekira pukul 00.30 Wib.
“Selain kelima remaja, polisi juga turut mengamankan lima helai kain sarung yang sudah dimodifikasi untuk alat perang dan 1 unit sepeda motor.” ujar AKP Nurul Haq pada Senin (18/3/2024) siang.
Diungkapkan Kapolsek, kelima remaja yang diamankan tersebut telah menjalani proses pemeriksaan. kelimanya juga mendapatkan pembinaan khusus yang melibatkan orang tua dan pihak sekolah.
“Hari ini para orang tua dan pihak sekolah juga sudah kita panggil dan kelima remaja tersebut kita serahkan untuk dilakukan pembinaan di internal mereka,” ungkapnya.
BACA JUGA:Puluhan Pelajar di Kota Metro Diamankan Polisi, Ternyata Ini Penyebabnya!
Kapolsek menegaskan pihak kepolisian akan terus melaksanakan patroli rutin dan hunting di tempat tempat yang rawan terjadi tawuran dan gangguan kamtibmas.
"Dibulan Ramadhan ini Patroli dilakukan malam hari hingga subuh," paparnya.
Sementara AL (17) salah satu pelajar yang hendak perang sarung mengaku dirinya hanya diajak teman.
"Kita orang sedang kumpul dirumah, teman datang ngajakin kami gak tau mau ngapain tau tau seperti ini (perang sarung) kami diuber uber warga," kata Al.
Ia mengatakan saat dikejar warga sempat terjatuh dari motor yang mengakibatkan siku tangan sbeleh kirinya mengalami luka.
"Saya menyesal dan tidak mengulangi lagi," timpalnya.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK YP Pringsewu Nur Muhammad Farid meminta maaf kepada masyarakat dan kepolisian atas ulah anak didiknya yang meresahkan itu.
"Disekolah aturannya sangat ketat ini kejadian diluar jam sekolah," ungkapnya.