RADARMETRO - Tim verifikasi pusat kembali melakukan penilaian Kota Layak Anak (KLA) ke Kota Metro. Kali ini penilaian dilakulan dalam Verifikasi Lapangan Secara Hybrid (VLH) yang digelar di Aula Pemkot Metro, Rabu (24/5/2023).
Penilaian tersebut dihadiri langsung oleh Walikota Metro Wahdi bersama jajarannya. Dikonfirmasi awak media, Wahdi mengatakan bahwa penilaian dilakukan dalam 24 indikator dan 5 cluster KLA. Ini terutama pada sumber daya manusia dan telah masuk dalam RPJMD tahun 2021-2026, dalam Perda Nomor 7 tahun 2021.
"Itulah amanah yang diberikan oleh masyarakat untuk membangun sumber daya manusia. Kadang kala membangun SDM itu hampir terlupakan. Banyak sekali ketika kita berbicara tentang sumber daya manusia, maka konten yang ada semua di situ. Infrastruktur harus dibangun, fasilitas, sarana dan prasarana," ungkapnya.
Ia menjelaskan, di tahun 2012 Kota Metro menyandang KLA tingkat Pratama. Kemudian baru tahun 2021 Metro kedatangan Menteri PPPA. Dalam kunjungan tersebut harusnya Metro bisa menjadi KLA.
"Ketika berkunjungan disini, kita menyiapkan segalanya. Kemudian tahun 2022 kita mendapatkan Nindya, dan di tahun 2023 kita ingin menjadi utama artinya menjadi kota layak anak," ungkapnya.
Namun menurutnya tidak hanya sekadar menjadi KLA yang bertuan, tetapi pemkot ingin menjadikan Metro sebagai KLA yang betul-betul menjadikan anak-anak yang baik. Terlebih dalam hal pendidikan, dari 15 kabupaten/kota, Metro memiliki lama sekolah paling tertinggi.
BACA JUGA:Babak Baru Ketua RT Rajabasa Jaya Wawan Kurniawan, Sidang Perdana di PN Tanjung Karang
Foto 2 : Tim Verifikator Pusat tengah melakukan penilaian KLA di Kota Metro.-(Ria Riski AP)-
"Setiap bayi terlahir mempunyai umur harapan hidup tertinggi 71,88. Kemudian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Metro cukup tinggi bersama Bandarlampung," jelasnya.
Tidak hanya itu, lanjut Wahdi, dalam mewujudkan KLA tersebut khususnya di bidang pendidikan ia mengharapkan tidak ada lagi perlakuan yang tidak baik. Kemudian perundungan dan sebagainya. "Nah itulah yang harus betul-betul dijaga," ujarnya.
Selanjutnya, sejumlah upaya untuk mewujudkan KLA juga dilakukan sesuai dengan RPJMD. Diakuinya dalam kepemimpinannya sudah tertuang dalam tagline Gemerlang (Generasi Emas Metro Cemerlang). Ini disusun dengan melihat visi Indonesia Emas tahun 2045.
"Kita sudah masuk dalam learning culture, artinya budaya belajar. Maka berpendidikan itu yang disebut budaya belajar sama kebudayaan harus ada cagar budaya. Nah disitulah sebenarnya rangkuman bagaimana arah menuju KLA itu. Bukan KLA yang hanya seremonial, tetapi betul-betul mempersiapkan sumber daya manusia Gemerlang," paparnya.
Tidak hanya itu, tambahnya sinergitas pembangunan antara daerah tingkat 2 tingkat 1 dan pusat juga terus dilakukan. Terlebih pemerintah pusat telah menyampaikan untuk berhati-hati dalam 100 tahun Indonesia merdeka Indonesia.
"Indonesia Emas, kita sudah tangkap sekarang. Saya kira nanti bakal dilanjutkan di RPJMD kedua kita yang sudah akan kita bahas juga ke depan. Kita harus selalu konsentrasi pada sumber daya manusia. RPJMD kita di tahun 2021-2026 berbicara tentang SDM," katanya.
BACA JUGA:Lawan Sepadan Wahdi