Menjadikan Al-Quran Sebagai Pedoman Hidup: 8 Prinsip Memaknai Al-Quran dalam Kehidupan

Senin 07-10-2024,17:43 WIB
Reporter : Andre Hariyanto
Editor : Devi Oktaviansyah

Oleh : Andre Hariyanto, Ketua Majelis Syuro Mahasiswa Hybrid KPI STAIL & Alumni Pesantren Bisnis Indonesia

Al-Quran adalah kitab suci umat Islam yang menjadi pedoman hidup dan sumber petunjuk bagi seluruh umat manusia. Tidak hanya sebagai tuntunan spiritual, Al-Quran juga membawa ketenangan bagi siapa saja yang membacanya dengan khusyuk.

Mengapa demikian? Karena Al-Quran adalah cahaya ilahi yang mampu menyejukkan hati dan pikiran, membawa kedamaian yang sejati.

Saat membaca ayat-ayatnya, hati seolah bernyanyi dengan nada-nada cinta dan kasih sayang yang indah.

Rasanya seperti melantunkan sebuah lagu yang tidak ingin berhenti, karena setiap kata dalam Al-Quran memberikan ketenangan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak hanya membaca, tetapi juga menghafal dan memahami Al-Quran. Dengan begitu, insyaAllah Al-Quran akan menjadi syafaat kita di akhirat nanti.

Maka dari itu, mari kita menjadikan Al-Quran sebagai sahabat sejati dalam hidup kita. Mungkin bagi yang masih lajang, istilahnya adalah ‘bermesraan dengan Al-Quran’ seperti layaknya pasangan suami-istri yang saling mencintai.

Berikut adalah delapan prinsip yang dapat membantu kita menghayati dan mengamalkan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari:

1. Menghafal Tidak Harus Hafal Sepenuhnya

Allah memberi kemampuan yang berbeda-beda kepada setiap orang dalam menghafal. Bahkan, Imam Asim, seorang ulama besar dalam ilmu qiraat, membutuhkan waktu 20 tahun untuk menghafal Al-Quran.

Target menghafal bukanlah seberapa cepat kita hafal, tetapi seberapa banyak waktu yang kita habiskan untuk berinteraksi dengan Al-Quran.


--

2. Jangan Terburu-Buru, Tapi Jangan Ditunda

Ketika sudah menetapkan waktu untuk menghafal, seperti dari pukul 6 hingga 7 pagi, maka fokuslah pada durasi itu, bukan jumlah ayat yang dihafal.

Nikmati prosesnya, jangan merasa terburu-buru untuk pindah ke ayat berikutnya sebelum ayat yang pertama benar-benar tertanam dalam ingatan.

Kategori :