MALANG,RADARMETRO.DISWAY.ID - Penjaminan mutu sebuah universitas salah satunya dengan mengantarkan mahasiswanya untuk berprestasi. Ini menjadi perjalanan panjang yang harus selalu diperbaiki dan perbarui.
Saat ini ada lebih dari 168 kampus, sehingga ini bisa menjadi ajang saling berkompetisi antar PTMA.
Kabag. Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Metro (UM Metro) berkesempatan menjadi salah satu Juri Event Lomba Tingkat Nasional yaitu PIMTANAS, yang merupakan kepanjangan dari Pekan Ilmiah Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PUSPRESMA PTMA) Majelis Diktilibang PP Muhammdiyah.
PIMTANAS merupakan Lomba bagi tim PKM yang lolos di danai Kemdikbud-Ristek, namun tidak lolos PIMNAS.
PIMTANAS Ke-4 di tahun 2024 ini diselenggarakan pada 22-25 November 2024, dengan tuan rumah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dengan jumlah peserta 189 tim dari 63 PTMA.
Dalam ajang lomba tingkat Nasional ini dihadiri Bapak Dr. Nur Subeki, ST., MT. Wakil Rektor 3 UM Malang selaku tuan rumah yang luar biasa suportnya dan Bapak Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. selaku Ketua FOSMA PTMA (Forum Silaturahmi Bidang Kemahasiswaan, Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah), sekaligus sebagai Wakil Rektor 3 UAD yang terus mensuport dan mendampingi kegiatan PUSPRESMA.
Wakil Ketua Puspresma PTMA Ir. Ahmad Kholid Alghofari S.T., MT., IPM, menjelaskan bahwa ajang ini menjadi acara rutin yang sudah dilaksanakan keempat kalinya.
Ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengadu kreativitas dan kemampuannya di tingkat yang lebih tinggi.
“Layaknya Pimnas, ajang Pimtanas juga menyediakan juara-juara sebagia bentuk apresiasi karena sudah berjuang keras dalam lomba. Saya yakin semua orang pasti bisa meraih prestasi dan juga menjadi motivasi bagi anak muda lain untuk memberikan inovasi,” katanya.
Hal serupa juga disampaikan Wakil Rektor III UMM Dr. Nur Subekti, M.T. ia menjelaskan bahwa ada sebelas cabang lomba yang bisa diikuti.
Jumlah ini hampir sama saat Kampus Putih menjadi tuan rumah ajang PIMNAS beberapa tahun lalu. Ia juga sempat membahas fenomena gen Z yang diibaratkan generasi strawberry. Yakni generasih yang penuh dengan gagasan dan kretivitas.
“Namun harus dibarengi dengan generasi yang gigih sehingga bisa membawa perubahan dengan inovasi kreatif di dunia bisnis.
Apalagi dengan berkembangnya teknologi akan ada banyak generasi muda yang menjadi pemimpin.
Harapannya ke depan, Indonesia bisa masuk ke jajaran negara maju. Yakni mampu meraih tujuan Indonesia Emas 2045,” katanya.