Seiring dengan naiknya mikroplastik dalam rantai makanan, konsentrasi plastik dan bahan kimia berbahaya yang melekat pada plastik tersebut juga meningkat.
Manusia, sebagai konsumen utama produk-produk laut, pada akhirnya juga terpapar mikroplastik melalui makanan laut yang mereka konsumsi.
Meskipun penelitian tentang dampak jangka panjang mikroplastik terhadap kesehatan manusia masih terbatas, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dapat menimbulkan masalah kesehatan, termasuk gangguan sistem hormon, peradangan, dan kerusakan jaringan.
4. Dampak Ekonomi dan Sosial
Perairan Indonesia tidak hanya penting secara ekologis, tetapi juga secara ekonomi dan sosial. Sektor perikanan, pariwisata, dan transportasi laut memainkan peran kunci dalam perekonomian Indonesia. Sayangnya, pencemaran plastik di laut berdampak negatif terhadap ketiga sektor ini.
Sektor perikanan merupakan salah satu sektor yang paling terdampak oleh pencemaran plastik.
Ikan-ikan yang tertangkap oleh nelayan di perairan yang tercemar plastik sering kali terpapar mikroplastik, sehingga menurunkan kualitas ikan tersebut.
Dalam jangka panjang, hal ini dapat mengurangi permintaan terhadap produk-produk laut dari Indonesia, baik di pasar lokal maupun internasional, yang pada akhirnya mempengaruhi mata pencaharian jutaan nelayan tradisional yang bergantung pada laut sebagai sumber penghasilan mereka.
Sektor pariwisata juga terkena dampak negatif dari pencemaran plastik. Indonesia terkenal dengan pantai-pantainya yang indah dan terumbu karang yang kaya akan kehidupan laut.
Namun, dengan meningkatnya jumlah sampah plastik di laut dan pantai. banyak destinasi wisata mulai kehilangan daya tariknya.
Sampah yang menumpuk di pantai tidak hanya merusak keindahan alam, tetapi juga menimbulkan masalah kesehatan dan kebersihan bagi wisatawan.
5. Upaya Penanggulangan dan Tantangan
Untuk mengatasi masalah pencemaran plastik di perairan Indonesia, diperlukan upaya yang menyeluruh dan terkoordinasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah. industri, dan masyarakat.
Pemerintah Indonesia telah menyadari urgensi masalah ini dan meluncurkan beberapa inisiatif untuk mengurangi limbah plastik, salah satunya adalah target untuk mengurangi sampah plastik laut sebesar 70% pada tahun 2025.
Beberapa langkah konkret yang telah dilakukan antara lain penerapan kebijakan pembatasan penggunaan plastik sekali pakai di beberapa kota besar.
peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah, serta kampanye kesadaran publik mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik.