RADARMETRO – R (33) warga Hadimulyo Barat, Metro Pusat, Kota Merto, ditemukan sudah tak bernyawa dengan cara gantung diri, Kamis (16/3/2023) pagi. Kepolisian menemukan sepucuk surat yang diduga ada kaitannya dengan peristiwa tersebut.
Jazad R ditemukan oleh warga dengan kondisi tergantung di sebuah pohon mangga pada salah satu rumah kontrakan yang berada di Margorejo, Metro Selatan. Tim INAFIS Polres Metro langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Saat proses identifikasi oleh tim INAFIS Polres Metro, ditemukan selembar kertas yang ditulis menggunakan tinta hitam serta sebuah SIM C. kemudian jazad R langsung dibawa ke RS Ahmad Yani guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
“Benar, peristiwa itu terjadi di wilayah Margorejo, Metro Selatan, untuk korbannya R ditemukan dalam keadaan gantung diri,” ujar Kasi Humas Polres Metro AKP Suliyani.
Sementara itu, dengan penemuan surat yang diduga ditulis R, pihak kepolisian belum memberikan keterangan lebih jauh. Kini surat yang berisi ancaman dan curhatan itu tengah didalami oleh pihak berwajib untuk mengetahui alasan dibalik R mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
“kalau suratnya itu masih kita dalami, apakah yang menulis korban atau bagaimana kita belum tahu, kita masih dalami,” tuturnya.
Dalam surat tersebut, berisi sebuah curhatan penulis yang selalu mendapatkan ancaman serta intimidasi dari seseorang yang bernama Hafis.
“Saya sengaja hapus WA karena Hafis selalu ngancem saya dan ngatain saya binatang,” bunyi narasi dalam surat yang saat ini telah diamankan sebagai barang bukti atas meninggalnya R.
Penulis surat itu juga menyebut sosok bernama Agus, yang dianggap selalu berbuat baik kepadanya.
“Buat mas Agus makasi banyak ya atas kebaikannya semoga Allah yang membalas kebaikan mas Agus,” lanjut surat tersebut.
Surat itu diduga ditulis oleh R, sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri sebagai pelampiasan karena ancaman, tuduhan, serta tekanan sehari-hari yang diterima R sebagai pemandu wisata.
Berikut radarmetro.disway.id rangkumkan narasi dalam surat tersebut.
BACA JUGA:Detik Detik Anak dan Ibu Korban Tanah Longsor Ditemukan
“Parahnya setelah kejadian kelar dari Polsek, karena bapak saya telah mengganti sejumlah uang yang saya ilangkan dan dianggap sebagai penggelapan sama si Hafis. Dia bilang ke saya kalo dia suru saya kerja sama dia selama setahun abis lebaran. Kalo saya menolak dia akan bilang ke orang tua saya kalo saya udah membawa kabur uang sejuta,” curhatan penulis surat selanjutnya.
“Ya Allah parah tu orang, udah buat saya hancur karena nama saya dishare ke grup wsiata ditambah saya suru ikut kerja dia tanpa bayaran selama setahun,” tambahnya.