RADARMETRO - Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Metro menargetkan awal Juli ini Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) segera dibagikan ke masyarakat. Pasalnya, saat ini SPPT tersebut masih dalam proses pencetakan.
Demikian disampaikan Kepala BPPRD Kota Metro, Syahcri Ramadhan melalui Sekretaris BPPRD Mirza Martha Hidayat, Jumat (23/6/2023). Ia mengatakan, dalam penetapan PBB-P2 tersebut BPPRD telah menyiapkan besarnya stimulus hingga 70 persen. Namun pemberian stimulus diberikan sesuai dengan masing-masing ketetapan buku pajak.
"Jadi di tahun 2022 di buku 3 dan buku 4 kita tambahkan 10 persen. Jadi buku 3 dan 4 itu 60 persen stimulusnya, tadinya itu 50 persen. Kemudian buku 2 itu 70 persen, buku 3 dan 4 itu 60 persen, dan buku 5 tetap 30 persen," terangnya.
BACA JUGA:Tampang Pria Penggal Kepala Rekan Perempuan Gegara Uang Rp20 Ribu
Menurutnya, secara struktur ketetapannya PBB-P2 tidak terlalu berubah, tapi nilai ketetapannya akan ada pengurangan takni di buku 3 dan 4 dari tahun sebelumnya. Kemudian bagi wajib pajak yang tahun lalu sudah terlanjur membayar pajak di awal tahun sebelum ada stimulus kedua akan ada pengurangan.
"Kita sedang olah supaya nanti bisa dikompensasikan di tahun ini. Jadi misalkan ada yang bayar Rp100 ribu, kemudian ada stimulus kedua ternyata lebih Rp10 ribu, maka kelebihan itu akan kita kompenasasikan tahun ini, sehingga nanti akan berkurang lagi nilainya," paparnya.
Ia mengatakan, untuk saat ini pihaknya masih dalam proses pencetakan SPPT. Pihaknya menargetkan awal Juli mendatang SPPT tersebut sudah dibagikan ke masyarakat.
"Saat ini sedang cetak. Kita sedang upayakan untuk secepatnya. Mudah-mudahan awal Juli sudah kita bagikan," ujarnya.
Ia menambahkan, dalam pembagian SPPT tersebut nantinya akan melibatkan kelurahan. Nantinya kelurahan melalui pamong akan membagikan SPPT kepada warga.
BACA JUGA:Akui Belum Temukan Kasus Rabies di Metro, DKP3 Bersiap Vaksinasi
"Selalu kita libatkan kelurahan. Karena kelurahan adalah ujung tombak kami adalah kelurahan dan kolektor. Jadi tidak mungkin kami tidak melibatkan mereka," tukasnya.