LAMPUNGTENGAH, RADARMETRO.DISWAY.ID – Menjelang Idul Adha 1446 H, harga kelapa di sejumlah pasar tradisional di Lampung Tengah mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Harga kelapa bulat yang biasanya dijual di kisaran Rp10.000–Rp15.000 per butir, kini tembus hingga Rp25.000.
Suwito (55), salah satu pemasok kelapa dari wilayah Kota Gajah, Lampung Tengah, membenarkan adanya lonjakan harga dari tingkat petani.
“Kita ambil dari kebun sekarang udah mahal. Kalau dulu masih Rp7.000–Rp8.000, sekarang petani minta sampai Rp15.000 per butir. Karena memang banyak kelapa dikirim ke luar daerah,” jelas Suwito.
Ia juga menyebut, faktor cuaca dan permintaan tinggi menjelang Idul Adha turut mempengaruhi ketersediaan dan harga.
BACA JUGA:Jelang Idul Adha, DKP3 Kota Metro Bentuk Petugas Hewan Kurban
“Panen sekarang nggak sebanyak biasanya, jadi kelapa yang tersedia otomatis harganya naik. Kalau sudah dekat Idul Adha, permintaan naik tapi barangnya terbatas,” imbuhnya.
Pantauan tim Radarmetro.disway.id di pasar tradisional Kota Gajah Lampung Tengah menunjukkan bahwa kenaikan harga ini membuat pedagang mulai mengurangi stok. Sebagian berharap harga kembali stabil agar aktivitas jual-beli tetap berjalan lancar.
Ratna (47), salah satu pedagang kelapa di Pasar Kota Gajah, Lampung Tengah, mengaku bingung dengan kenaikan harga yang terus terjadi dalam dua pekan terakhir.
“Dulu jual Rp12.000 saja pembeli ramai, sekarang udah sampai Rp22.000–Rp25.000. Banyak pembeli yang akhirnya batal beli atau cuma ambil satu dua butir,” ujarnya saat ditemui tim Radarmetro.disway.id, Senin 19 Mei 2025.
BACA JUGA:Harga Sembako di Pasar Purbolinggo Jelang Idul Adha Stabil, Pedagang Optimis Penjualan Tinggi
Ia mengatakan, kenaikan harga berasal dari pemasok yang mengirim kelapa dalam jumlah terbatas.
“Katanya stok di kebun lagi susah, banyak yang kirim keluar daerah. Jadi kita juga cuma ikut harga dari pemasok,” tambahnya.
“Kalau mahal terus, kami pedagang kecil bisa rugi. Susah juga kalau pembeli kabur semua,” tutup Ratna.