Nilai konduktivitas kemudian dikonversi menjadi nilai TDS dengan menggunakan rumus matematika tertentu. Terakhir, sensor suhu berbasis Arduino dapat digunakan untuk mengukur suhu air dengan menggunakan sensor suhu seperti thermistor.
Sensor kualitas air yang kita bangun akan menggunakan komponen-komponen elektronik standar yang mudah didapatkan dan relatif terjangkau.
BACA JUGA:Di Way Beghak: Seduhlah Kopi Mu, Sudahi Sedih Mu
Beberapa komponen yang kita butuhkan antara lain: Arduino board, sensor pH, sensor TDS, sensor suhu, breadboard, kabel jumper, dan layar LCD untuk menampilkan hasil pengukuran.
Sirkuit elektronik yang dibutuhkan untuk sensor pH berbasis Arduino adalah sirkuit penguat dan filter. Sirkuit ini berfungsi untuk memperkuat dan menyaring sinyal yang dihasilkan oleh elektroda pH.
Sirkuit penguat dan filter ini terdiri dari beberapa komponen seperti resistor, kapasitor, dan operational amplifier.Sirkuit elektronik untuk sensor TDS berbasis Arduino lebih sederhana dibandingkan dengan sensor pH.
Sensor TDS hanya memerlukan sirkuit penguat dan ADC (Analog-to-Digital Converter) untuk mengubah sinyal analog yang dihasilkan oleh sensor menjadi nilai digital yang dapat dibaca oleh Arduino board.
Terakhir, sensor suhu berbasis Arduino memerlukan sensor suhu seperti thermistor dan sirkuit penguat dan filter yang sederhana.
Sirkuit ini berfungsi untuk mengubah perubahan resistansi yang dihasilkan oleh thermistor menjadi nilai suhu yang dapat dibaca oleh Arduino.
Setelah kita merangkai sirkuit dan menghubungkan sensor dengan Arduino board, kita perlu mengkode program yang tepat untuk mengambil data dari sensor dan menampilkan hasilnya.
Arduino memiliki lingkungan pengembangan terpadu (IDE) yang memudahkan dalam menulis kode program. Kita dapat menggunakan library dan fungsi yang tersedia dalam Arduino IDE untuk mengakses sensor dan memproses data yang diperoleh.
Dalam program Arduino, kita dapat mengatur nilai-nilai referensi untuk pH, TDS, dan suhu air yang ingin kita ukur.
Kita juga dapat menentukan batasan nilai pH yang dianggap aman, batasan nilai TDS yang dapat diterima, dan batasan suhu yang sesuai dengan standar kualitas air.
Dengan melakukan pengukuran secara teratur, kita dapat memantau perubahan kualitas air dan mengambil tindakan yang diperlukan jika nilai-nilai tersebut berada di luar rentang yang diinginkan.
Selain memantau nilai-nilai tersebut secara real-time, kita juga dapat menyimpan data pengukuran ke dalam memori Arduino atau mengirimkannya ke perangkat lain, seperti komputer atau smartphone, melalui koneksi nirkabel, seperti Bluetooth atau Wi-Fi.
Hal ini memungkinkan pengguna untuk melacak dan menganalisis data kualitas air dari waktu ke waktu.