RADARMETRO- Rabies merupakan penyakit yang sangat mengerikan dengan resiko kematian tinggi bahkan jika terjangkit virus ini tingkat kematian pada manusia bisa mencapai 100 persen.
Menurut catatan Kementerian Kesehatan pada 2 Juni lalu saja tercatat ada 11 kasus kematian akibat rabies. Disebutkan pula 95% kasus rabies diakibatkan oleh gigitan anjing.
Terbaru kasus kematian akibat rabies menimpa seorang anak di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT). Meski sempat dirawat di RSUD setempat, bocah berusia tujuh tahun tersebut meninggal dunia pada Rabu (28/6) dini hari setelah terkena gigitan anjing pada april lalu.
Kejadian terbaru di NTT tersebut kini menambah daftar catatan kematian akibat rabies menjadi 12 kematian.
Sebagi informasi, virus rabies bukan hanya dibawa oleh hewan anjing saja, kucing dan kera bisa juga terjangkit virus ini dan dapat menularkannya kepada manusia.
Masyarakat juga harus tahu seperti apa ciri hewan pembawa rabies. Biasanya hewan yang terjangkit rabies mengalami perubahan perilaku seperti menyendiri, lebih senang berada ditempat yang dingin, menjadi lebih agresif dan kerap menggigit benda-benda yang tak lazim atau benda bergerak disekitarnya bahkan menyerang pemiliknya.
BACA JUGA:Waspada! Masyarakat Diimbau Segera ke Faskes Jika Tergigit Hewan Rabies
Selain itu hewan yang terkena rabies ditandai dengan air liur yang berlebih, hiperseksual, mengalami kejang-kejang dan kelumpuhan yang akan menyebabkan kematian pada hewan dalam rentang waktu dua minggu.
Lalu bagaimana cara mencegah penularan rabies jika kita tergigit hewan yang terjangkit virus ini?
Menilik dari anjuran Kementerian Kesehatan berikut tata cara pertolongan pertama bila terkena gigitan hewan rabies :
• Cuci bersih luka gigitan dengan sabun sekitar 15 menit. Pencucian tersebut merupakan langkah pertama yang sangat penting dan harus cepat dilakukan setelah terjadi pajanan (jilatan, cakaran maupun gigitan) oleh HPR untuk kemudian membunuh virus rabies yang ada di sekitar luka gigitan
• Lalu, perhatikan luka bekas gigitan hewan rabies. Apabila luka tersebut belum mengeluarkan darah, maka Anda harus sedikit menekan lukanya hingga darah keluar. Lakukan dengan hati-hati dan perlahan. Tujuan dari mengeluarkan darah ini untuk mencegah masuknya bakteri dan kuman ke dalam area luka yang memungkinkan memperparah infeksi.
• Selanjutnya setelah darah berhasil keluar, berikan antiseptik untuk membunuh virus rabies yang masih tersisa di area luka gigitan. Antiseptik yang bisa diberikan di antaranya yaitu povidon iodine, alkohol 70 persen, atau antiseptik lainnya.
• Langkah selanjutnya, segera datang ke tenaga medis untuk pertolongan lebih lanjut. Petugas medis akan memberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan juga Serum Anti Rabies (SAR) agar tubuh dapat membentuk antibodi yang dapat menetralisir virus.
BACA JUGA:Akui Belum Temukan Kasus Rabies di Metro, DKP3 Bersiap Vaksinasi