RADARMETRO- Insiden meledaknya kapal selam Titan berpenumpang lima orang yang sedang melakukan wisata ke bangkai kapal legendaris Titanic mengungkap fakta baru yang mengejutkan.
Para wisatawan tersebut ternyata diminta untuk menandatangani surat perjanjian yang membuat OceanGate sebagai perusahaan yang mengoperasikan kapal selam Titan terlepas dari semua tangganggung akan segala resiko yang akan dihadapi, termasuk resiko kematian.
Dikutip dari New York Times Rabu (28/6) dalam tiga lembar surat perjanjian itu terdapat penyataan menarik yang mengatakan bahwa kapal selam bernama Titan tersebut "belum disetujui atau disertifikasi oleh badan pengawas mana pun dan mungkin dibuat dari bahan yang belum banyak digunakan pada kapal selam yang ditempati manusia."
BACA JUGA:Penyelidikan Kemungkinan Adanya Pelanggaran Hukum Dalam Tragedi Kapal Selam Titan Telah Dimulai
Dalam dokumen yang disodorkan kepada penumpang tersebut juga bertuliskan bahwa penumpang atau orang yang bertanda tangan akan "bertanggung jawab penuh atas risiko cedera tubuh, cacat, kematian, dan kerusakan properti akibat kelalaian (OceanGate) saat terlibat dalam operasi tersebut."
Segala skenario terburuk yang mungkin terjadi selama perjalanan seperti terpapar gas tekanan tinggi, kelistrikan tegangan tinggi serta bahaya lainnya yang dapat menyebabkan cedera, cacat permanen atau kematian juga dituangkan dalam surat tersebut sehingga perusahaan benar-benar terlindungi dari tanggung jawab.
Bagian dalam klaim pertanggungjawaban yang menyatakan "Sebagai pertimbangan yang sah untuk diizinkan untuk berpartisipasi dalam operasi, dan atas nama saya sendiri, ahli waris saya, wakil, perwakilan pribadi, harta warisan, dan untuk semua anggota keluarga saya, termasuk anak-anak kecil, saya dengan ini melepaskan, mengesampingkan, dan melepaskan selamanya.
OceanGate Expeditions, Ltd...." membuat anggota keluarga para korban tidak bisa melakukan tuntutan pada perusahaan.
Selain menewaskan CEO OceanGate Stockton Rush yang berperan sebagai operator kapal selam, empat korban tewas lainnya adalah warga Perancis Paul-Henri Nargeolet seorang pakar dan peneliti kapal Titanic yang telah berulangkali mengunjungi bangkai kapal itu, Hamish Harding miliarder asal Inggris yang juga penjelajah, korban selanjutnya adalah miliarder Inggris keturunan Pakistan Shahzada Dawood beserta puteranya yang baru berusia 19 tahun bernama Sulaiman Dawood.
BACA JUGA:Sensor Kualitas Air Portabel dengan Parameter pH, TDS dan Suhu Berbasis Arduino
Sampai saat ini penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti meledaknya kapal selam tersebut.