Pendidikan Karakter Anak Harus Dimulai dari Orang Tua

Pendidikan Karakter Anak Harus Dimulai dari Orang Tua

Foto : Suhaina Bakhtiar--

Pendidikan karakter adalah Pendidikan yang ditujukan untuk menanamkan nilai-nilai kepribadian tertentu kepada anak, seperti religius, jujur, toleransi, disiplin, mandiri, peduli lingkungan, dan tanggung jawab. Pendidikan karakter erat kaitannya dengan Pendidikan moral yang bertujuan untuk senantiasa membentuk dan melatih kemampuan individu untuk menyempurnakan diri menuju kehidupan yang lebih baik.

Pada era globalisasi yang mengedepankan teknologi ini, ada dampak baik dan juga dampak buruk bagi anak. Saat ini kian marak terjadinya peristiwa penyimpangan karakter anak seperti rendahnya rasa hormat yang dimiliki anak-anak terhadap orang tua dan guru, penggunaan bahasa dan kata-kata yang buruk, tawuran, bullying, pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, minum minuman keras, dan masih banyak lagi peristiwa yang menunjukkan bahwa karakter anak sudah terdistorsi. Agar anak terhindar dari penyimpangan karakter diperlukan adanya peran keluarga terutama orang tua dalam memberikan pendidikan karakter terhadap anak.

Pendidikan dalam lingkungan keluarga sangat strategis untuk mengembangkan kecerdasan dan membentuk karakter anak karena pendidikan karakter pertama anak diperoleh dan dibentuk di lingkungan keluarga. Setiap orang tua harus sadar dan peduli karena mereka mengambil peran paling penting dalam memberikan pendidikan karakter kepada anak. Sebab, sebagian besar waktu anak dihabiskan bersama keluarga. Oleh karenanya, baik buruknya karakter anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Seorang anak harus berada di lingkungan keluarga yang baik supaya dapat memberikan pengaruh besar terhadap pembentukan karakter anak.

Untuk membentuk karakter anak, hal-hal yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah sebagai berikut.

1. Menjadi role-model bagi anak

Setiap anak akan selalu memperhatikan apa yang dilakukan oleh orang tuanya di rumah. Oleh karena itu, orang tua harus harus bisa memberikan teladan yang baik bagi anaknya. Orang tua tidak hanya sekadar mengajarkan atau pandai menyuruh saja, tetapi harus mempraktikkan secara langsung dan mengajak anak untuk sama-sama melakukan apa yang telah diajarkannya. Dengan begitu, karakter anak akan terbentuk dengan kuat.

2. Pembinaan agama

Nilai religius atau agama sangat penting untuk membentuk karakter anak. Orang tua bisa membina agama anak dengan membiasakan perilaku religi di rumah. Pembinaan agama ini sangat penting sebab faktor utama terjadinya penyimpangan karakter pada anak adalah karena kurangnya pemahaman agama dan kurangnya keimanan. Selain memberikan nasihat yang baik kepada anak, hal yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam pembinaan agama anak, seperti membina anak untuk membiasakan mengucapkan salam, mencium tangan kedua orang tua, shalat lima waktu, selalu berdo’a, membaca al-Qur’an, dan ajaran agama lainnya.

3. Membentuk kebiasaan yang baik

Kebiasaan baik pada anak harus ditanamkan sejak dini. Orang tua bisa menerapkan beberapa kebiasan baik pada anak seperti jujur, sopan santun, disiplin, senang berbagi, hormat kepada orang yang lebih tua, bertanggung jawab, dan sebagainya. Ketika seorang anak sudah terdidik dengan baik dari rumah, maka di luar pun mereka akan terbiasa untuk berbuat baik juga.

BACA JUGA:Sanksi Terburuk FIFA Menghantui Sepakbola Indonesia

4. Membangun komunikasi dan kedekatan emosional dengan anak

Sesibuk apapun orang tua harus memiliki waktu untuk anaknya. Banyak orang tua yang merasa kesulitan ketika dihadapkan antara pekerjaan dan anak. Tentunya setiap orang tua ingin selalu berada dekat dengan anaknya. Namun, terhalang oleh kesibukannya. Ada juga orang tua yang memiliki kesempatan untuk dekat dengan anaknya tetapi tidak pernah menjalin kedekatan dengan mereka.

Kebiasaan tersebut harus diubah. Orang tua dan anak harus memiliki kedekatan secara emosional, bukan kedekatan secara fisik saja. Untuk membangun kedekatan emosional dengan anak, orang tua bisa memulai komunikasi dengan anak. Orang tua harus mencoba untuk duduk dekat anak dan mengajak anak mengobrol. Topiknya bisa dimulai dari hal-hal kecil seperti apa saja kegiatan anak pada hari itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: