Dampak El Nino, DKP3 Akui Ratusan Hektar Lahan Pertanian di Metro Terancam Gagal Panen

Dampak El Nino, DKP3 Akui Ratusan Hektar Lahan Pertanian di Metro Terancam Gagal Panen

Foto : Kepala DKP3 Kota Metro Heri Wiratno mengakui puluhan hektar lahan pertanian di Metro terancam gagal panen. Kondisi ini terjadi akibat dampak fenomena El Nino di Kota setempat.-(Ria Riski A.P)-

RADARMETRO - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro mengakui ratusan hektar lahan pertanian di kota setempat terancam gagal panen. Kondisi tersebut terjadi lantaran dampak panjang fenomena El Nino yang terjadi sejak April 2023 lalu. 

Dikonfirmasi awak media, Kepala DKP3 Kota Metro Heri Wiratno mengatakan, upaya antisipasi dampak fenomena El Nino sudah dilakukan sejak April 2023 lalu. Pihaknya juga telah menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD). 

"Jadi sebenarnya fenomena El Nino ini sudah kami antisipasi semenjak April 2023. Kami juga sudah lakukan FGD juga tanggal 1 Agustus 2023," terangnya, Senin (4/9/2023).

Ia menjelaskan, beberapa upaya  dengan melakukan pemetaan tentang daerah-daerah yang terdampak El Nino. Pihaknya juga sudah mengirimkan surat ke kelompok tani (Poktan). 

"Surat terakhir bahwasanya kami tidak akan pernah mendukung petani yang menanam padi diatas tanggal 16 Juni. Saya pertegas tidak akan pernah mentolerir petani yang menanam padi diatas 16 Juni," tegasnya. 

Menurutnya, hal tersebut dilakukan lantaran panitia irigasi menghendaki percepatan tanam. Pihaknya juga telah memetakan daerah-daerah yang rawan kekeringan

"Nah sekarang petanya sudah ada di kami. Jadi mana-mana yang nanti tanaman diatas 16 Juni itu yang pasti akan kekurangan air," ungkapnya. 

Ia menyebut beberapa daerah yang kekeringan akibat dampak fenomena El Nino tersebut mencapai ratusan hektar. Kondisi tersebut terjadi di beberapa lokasi di wilayah Kota Metro. 

BACA JUGA:Dampak El Nino, Petani di Metro Terancam Gagal Panen

"Di Metro Utara sekitar 30 hektar, Metro Pusat 1-2 hektar yang sudah saya klasifikasi kebenarannya. Bisa jadi tapi juga tidak, tergantung dari upaya-upaya yang sudah kita lakukan," bebernya.

Ia menyebut bahwa ada sekitar 200-an hektar lahan pertanian yang melenceng dari arahan. Kondisi ini yang menyebabkan lahan pertanian berpotensi gagal panen. "Tapi selama ini belum sampai disitu, karena kita juga melakukan upaya-upaya," ujarnya. 

Meski demikian hingga kini pihaknya belum dapat memastikan berapa jumlah lahan pertanian tersebut yang gagal panen. Terlebih saat ini beberapa petani masih belum panen. 

"Tentu nanti setelah dilaporkan. Sekarang kan baru kering belum terjadi fuso. Tapi yang berpotensi, artinya petani tidak mengindahkan apa yang kita anjurkan ada puluhan hektar," paparnya. 

Sementara itu, untuk saat pihaknya tengah mengupayakan lahan pertanian untuk bisa dipanen. "Dalam catatan ada 50 hektar dan masih dilakukan upaya-upaya. Itu spot-spot ada di Kelurahan Purwoasri, Karangrejo, Hadimulyo Timur, dan Yosodadi," lanjutnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: