Anies Beberkan Diskusi Panas KPP Dalam Menyikapi Pemilihan Cawapres, Sampai Gebrak Meja

Anies Beberkan Diskusi Panas KPP Dalam Menyikapi Pemilihan Cawapres, Sampai Gebrak Meja

Foto : Anies Baswedan berbicara blak-blakkan tentang proses pengambilan keputusan cawapres dalam acara Mata Najwa, Senin (4/9/2023) malam-(Istimewa)-

RADARMETRO- Bakal calon presiden Anies Baswedan akhirnya angkat suara terkait gaduh politik yang terjadi antara anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) soal pemilihan bakal calon wakil presiden.

Tampil di acara Mata Najwa, secara blak-blakan Anies membeberkan situasi di internal koalisi sebelum akhirnya memutuskan memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai pendampingnya.

Anies mengatakan sejak bulan Juni sebenarnya nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah Ia bicarakan sebagi bakal calon wakil presiden. Dan hal itu sudah Dia laporkan kepada tiga partai politik (Parpol) pengusungnya yakni NasDem, Demokrat dan PKS.

"Saya sampaikan kepada Pak Surya Paloh (NasDem), PKS maupun Demokrat, bahwa dari semua opsi wakil yang ada, yang tersedia sekarang adalah AHY," ujar Anies dalam tayangan Mata Najwa, Selasa (4/9/2023) malam.

Ia mengaku saat mengutarakan hal itu NasDem maupun PKS tidak ada yang keberatan. Hanya saja, Ketua Umum NasDem Surya Paloh belum menyetujui utuk melakukan pengumuman ataupun deklarasi. Menurut Anies, Paloh menjadikan opsi untuk memilih AHY dapat diambil disaat-saat akhir pencalonan.

"Pak Surya Paloh ketika mendengar itu, beliau tidak menolak, tapi beliau mengatakan begini 'itu adalah opsi yang boleh kita lakukan pencalonan di ujung, tapi tidak sekarang'. PKS memahami bahwa pilihannya memang AHY, yang tersedia AHY, lalu Demokrat juga gitu," kata Anies.

Kemudian Anies menuturkan pembahasan mengenai hal itu antara dirinya dan parpol anggota KPP terhenti lantaran ia harus menunaikan ibadah haji. Sepulangnya dari ibadah haji komunikasi yang dilakukan semakin intens namun belum juga menemukan kesepakatan khususnya antara NasDem dan Demokrat.

"Sesudah pulang haji, mulai dari sisi Demokrat berharap itu segera dideklarasikan, segera disepakati, dari sisi NasDem tidak bersedia. Nama (AHY) itu tidak ditolak, tapi tidak dideklarasikan sekarang," kata dia

BACA JUGA:Sah! Anies-Cak Imin Resmi Berpasangan Dalam Pilpres 2024

Anies menceritakan, selama tiga hari yakni dari tanghal 27-29 Agustus, terjadi komunikasi intensif yang dilakukan oleh Tim 8 (tim perwakilan Nasdem, PKS, Demokrat, dan utusan Anies) namun kebuntuan belum juga terpecahkan.

Kemudian pada tanggal 29 terjadi perbedaan pandangan terutama dari pihak NasDem dan Demokrat semakin meruncing dan sudah tidak bisa lagi bersepakat, bahkan dalam diskusi itu sampai ada yang menggebrak meja.

"Utusan Demokrat dan utusan NasDem terjadi perbedaan pandangan yang sangat keras, bahkan sampai gebrak meja di situ. Apa perbedaannya? Demokrat menginginkan (AHY sebagai cawapres) ditetapkan segera, NasDem menginginkan ditetapkan nanti sambil menunggu siapa tahu ada opsi lain," jelasnya.

Setelah mendapat laporan bahwa pembicaraan yang dilakukan Tim 8 menemui dead lock atau jalan buntu, Anies mengaku malam itu juga ia dihubungi oleh Surya Paloh yang memintanya untuk bertemu.

Dalam pertemuan dengan Surya Paloh itu Anies mengungkapkan, bahwa Paloh mengaku bahwa saat itu sedang dihadapkan dua opsi yang bisa dipilih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: