Mengapa PJS Melarang Wartawan Rangkap LSM?
Foto: Ilustrasi --
Oleh: Mahmud Marhaba (Ketua DPP Pro Jurnalismedia Siber)
DALAM menjalankan perannya sebagai penjaga kebenaran dan pengawas pemerintah, wartawan memiliki tugas yang sangat penting dalam masyarakat.
Wartawan adalah mata dan telinga masyarakat, mereka bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang objektif dan akurat kepada masyarakat.
Oleh karena itu, independensi wartawan adalah salah satu aspek kunci dalam menjaga integritas jurnalisme.
Dalam konteks ini, Pro Jurnalismedia Siber (PJS) memiliki kebijakan yang tegas, yaitu melarang wartawan yang tergabung dalam PJS merangkap jabatan dalam LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat).
Integritas adalah salah satu nilai paling fundamental dalam jurnalisme. Disamping itu integritas merupakan salah satu elemen penting dalam visi PJS guna mewujudkan wartawan kompeten dan profesional.
Wartawan harus dapat menjalankan tugas mereka tanpa adanya pengaruh eksternal yang dapat memengaruhi objektivitas mereka dalam menyampaikan berita.
Dalam hal ini, independensi adalah modal utama. Wartawan harus bebas dari tekanan dan pengaruh eksternal yang dapat memengaruhi pandangan mereka dalam melaporkan berita.
Peran wartawan dalam masyarakat adalah memberikan informasi yang netral dan akurat.
Mereka bertindak sebagai pengawas yang memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan.
Untuk menjalankan peran ini dengan baik, wartawan harus menjaga independensinya dan tidak terlibat dalam konflik kepentingan yang dapat mengaburkan pandangan mereka.
KONFLIK KEPENTINGAN
Rangkap jabat, atau wartawan yang juga aktif dalam LSM, dapat menciptakan potensi konflik kepentingan yang serius. Ketika seorang wartawan juga menjabat dalam LSM, ada risiko bahwa mereka akan cenderung memihak pada pandangan atau tujuan LSM tersebut dalam pemberitaan mereka.
BACA JUGA:Melawan Diskriminasi, Mengukir Masa Depan Jurnalis Kompeten
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: