Jangan Lakukan 3 Kesalahan Ini, Jika Ingin Tubuh Anak Tinggi
FOTO: Olahraga renang merupakan salah satu cara untuk membiasakan anak bergerak secara terus menerus untuk merangsang pertumbuhan tulang dan ototnya.-(Hermansyah Albantani)-
RADARMETRO – Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, ternyata pertumbuhan tinggi badan anak kerap disalah artikan merupakan faktor genetik semata.
Hal ini yang menyebabkan orangtua pasrah jika tinggi badan anaknya biasa saja, karena melihat tinggi badan kedua orangtuanya yang rata-rata orang Indonesia.
Ternyata berdasarkan hasil penelitian, faktor genetik hanya mempengaruhi tujuh persen saja dari tinggi badan anak, yang artinya tidak signifikan menjadi faktor penentu.
Jadi, orangtua yang memiliki tubuh yang pendek, masih memiliki kemungkinan untuk punya anak yang tinggi jika tidak melakukan tiga kesalahan ini.
“Anak saya biasanya memang tidurnya malam dari bayi, bagaimana?”
Berdasarkan penelitian, Kemenkes RI, waktu tidur yang baik dan cukup menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi badan pada anak-anak.
Anak-anak tidak boleh tidur terlalu malam dan mereka harus tidur di bawah pukul 21.00 WIB.
“Karena hormon pertumbuhan itu bekerja pada jam tertentu, yakni saat jam 23.00-02.00 dini hari,” ujar dr Damanti R. Syarif S.pA (k).
BACA JUGA:Wow, O2SN Cabor Renang Tingkat Nasional, Lampung Raih 4 Perunggu
Jadi kalau anak belum deep sleep di jam segitu, kata Damanti, maka hormon pertumbuhannya tidak akan bekerja secara optimal dan akan terganggu.
“Anak saya itu kalau nggak main HP gak bisa diam. Emang apa hubungannya HP sama tinggi badan?”
Kebiasaan screen time yang berlebihan menjadikan postur tubuh anak itu menjadi kurang baik.
Hal itu membuat anak cenderung malas bergerak, anggota tubuh yang kurang bergerak menjadi kurang stimulasi dan tidak optimal pertumbuhannya.
“Udahlah biarin aja yang penting makan. Nggak papa pakai mi instan setiap hari,”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: