Proyek Jalan Kota Metro Mandek Sebulan, Ternyata 2 Hari Selesai

RADARMETRO - Satu lajur rigid beton Jalan Sultan Sahrir, Tejoagung, Metro Timur, Kota Metro akhirnya rampung. Dalam dua minggu kedepan sudah bisa dilewati kendaraan dan pekerjaan dilanjutkan ke lajur sebelahnya, Rabu (18/10/2023).

Berdasarkan catatan radarmetro.disway.id, pekerjaan satu lajur Jalan Sultan Sahrir dimulai kembali pada Senin (16/10) lalu, setelah mandek selama sebulan. 

Hanya dua hari dua malam, tepatnya Selasa (17/10) sekira pukul 21.00 WIB, pekerjaan melanjutkan satu lajur sepanjang kurang lebih 70 meter itu dapat terselesaikan.

Pekerjaan lanjutan tersebut melibatkan 8 orang pekerja, dengan total semen cor sebanyak 8 mobil truk molen ukuran besar.

Selanjutnya, proses perkerasan rigid beton Jalan Sultan Sahrir sebelum bisa dilalui oleh kendaraan diperkirakan para pekerja memakan waktu hingga dua minggu.

“Soalnya jalan utama, yang lewat mobil muatan 30 sampai 40 ton, kalau jalur dalam seminggu sudah berani,” ujar salah seorang pekerja yang tak ingin disebutkan namanya.

Pekerjaan rigid beron satu lajur selesai dalam dua hari menuai pujian dari masyarakat dan pengguna jalan. Mereka berharap tidak ada kata proyek terhenti lagi untuk kedepannya.

Foto 2: Awal dimulainya kembali pekerjaan rigid beton Jalan Sultan Sahrir Kota Metro pada Senin (16/20/2023).-(MH Naim)-

BACA JUGA: Mandek 1 Bulan, Pengerjaan Proyek Jalan Sultan Sahrir Kota Metro Kembali Dilanjutkan

Seperti diungapkan oleh Joko, pengemudi truk yang selalu melintas di Jalan Sultan Sahrir. Ia mengatakan apa yang dijanjikan oleh pekerja proyek dapat dibuktikan.

“Kemarin hari Senin saya melihat pemberitaan dua hari selesai satu lajur ini ikan, ternyata memang bisa dipegang omongan pekerja itu, bener dua hari selesai,” ujarnya.

Diketahui proses pekerjaan proyek Jalan Sultan Sahrir Kota Metro sepanjang 160 meter telah dimulai sejak 20 Juli 2023 lalu.

Proyek tersebut ditangani oleh CV Rana Pratama Jaya di bawah pimpinan bernama Edi, dengan nilai kontrak sebesar Rp627.180.750.

Seiring berjalannya waktu, proyek pekerjaan jalan tiba-tiba dihentikan, dengan hasil rigid beton satu lajur jalan bahkan belum selesai sepenuhnya. Sementara lajur sebelahnya hanya dilakukan pengerukan aspal dan tanah.

Sumber: