Dokter Puskesmas Dianiaya, IDI Lampung: Miskomunikasi Dokter dan Pasien

Dokter Puskesmas Dianiaya, IDI Lampung: Miskomunikasi Dokter dan Pasien

Foto: Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Lampung, dr Josi Harnos, menegaskan pentingnya komunikasi efektif untuk memahamkan masyarakat tentang medis agar meminimalisir miskomunikasi antara tenaga kesehatan dan masyarakat.-(MH Naim)-

"Langsung ditarik dokter tersebut diamankan ke safehouse lah bahas kami, untuk melindungi dari intimidasi atau ancaman nantinya dari oknum yang tidak bertanggungjawab," bebernya.

Josi mengatakan, pihaknya menyerahkan kasus tersebut kepada pihak berwajib agar pelaku diproses sesuai dengan perbuatan. IDI Lampung akan berfokus mencari trobosan kedepannya pasca kejadian tersebut.

"Jadi yang kita pecahkan masalahnya bukan mengeksekusi orangnya karena saya rasa bagian itu sudah tugas pihak berwajib," imbuhnya.

Dalam kasus penganiyaan tersebut, Josi juga memaklumi pasien tersebut menuntut kesembuhan secara instan gejala nyeri di bagian ulu hati. Namun, menurutnya permintaan pasien semacam itu adalah hal mustahil.

"Bisa kita pahami dan kita maklumi bahwa yang namanya orang sakit berobat itu pengen cepat sembuh, itu hal yang manusiawi," ungkapnya.

"Seorang dokter itu kewajibannya mengupayakan semaksimal mungkin untuk kesembuhan tapi bukan menjanjikan kesembuhan, ini dua hal yang hampir sama tapi berbeda," imbuhnya.

Josi menjelaskan, bahwa individu manusia itu unik. Setiap manusia memiliki perbedaan dalam hal penanganan medis dan belum dipahami seutuhnya oleh masyarakat umum.

"Seperti contohnya waktu untuk reaksi obat setiap orang berbeda, nah ini yang harus dipahami oleh masyarakat," jelasnya.

Atas tragedi penganiayaan itu, dokter di berbagai daerah menurut Josi selain menguasai medis, juga harus menguasai keilmuan komunikasi efektif artinya dapat memahamkan masyarakat tentang kebutuhan medis tiap orang berbeda-beda.

"Ini yang haru kita sama-sama pahami, kita harus mengerti dan juga mengetahui tentang tubuh manusia karena masing-masing tubuh manusia itu berbeda kebutuhan," terangnya.

Kedepan, IDI Lampung mengupayakan pendampingan terkait pentingnya kemampuan komunikasi efektif dokter dan tenaga kesehatan lainnya agar kejadian serupa tak terulang kembali di Provinsi Lampung.

Sebelumnya, dua orang ditangkap Polres Lampung Barat yang terlibat dalam penganiayaan dokter Carel Triwiyono saat bertugas di Puskesmas Way Tenong, Lampung Barat. 

BACA JUGA:Luar Biasa, Suhu Panas di Indonesia Hari Ini Tembus 35,6 Derajat Celcius

"Terduga pelaku penganiayaan itu berinisial AW (32) dan MH (41) yang merupakan warga Kota Bandar Lampung, saat ini telah ditahan Polres Lampung Barat guna pemeriksaan lebih lanjut," ujar Kasatreskrim Polres Lampung Barat, IPTU Juherdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: