Marak Penyebaran Penyakit Lumpy Skin Disease di Daerah, DP3K Akui Belum Temukan di Metro
Foto : Kepala DP3K Kota Metro Heri Wiratno mengakui belum menemukan penyakit Lumpy Skin Disease di Kota Metro.-(Ria Riski Ap)-
RADARMETRO - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro mengimbau para peternak waspada terhadap gejala Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan ternak. Pasalnya, penyakit yang disebabkan virus cacar pox tersebut mulai menyerang sejumlah wilayah di Indonesia.
"Ini menyerang ternak seperti kerbau dan sapi. Gejala hewan mengalami penyakit ini timbul benjolan di sekujur tubuh," terang Kepala DP3K, Heri Wiratno, Jumat (10/3/2023).
Ia menjelaskan, gejala penyakit tersebut ditandai dengan ternak yang mengalami demam, tidak nafsu makan serta muncul nodul vaskulitis, nekrotis, dan adena di bagian kepala, leher, ambing dan kaki. Bahkan nodul ini juga menyebar ke seluruh tubuh hewan ternak yang terinfeksi.
"Selain itu juga akan muncul leleran kental di mata dan hidung ternak. Pada ternak yang terinfeksi virus ini juga akan mengalami pembengkakan Limfonodus," jelasnya.
Ia mengatakan, penularan penyakit tersebut terjadi pada kontak langsung hewan sakit dan sehat. Penularan juga dapat terjadi melalui serangga yang membawa virus. Namun penularan tidak langsung melalui kontak peralatan kandang yang terkontaminasi.
"Ciri-ciri hewan yang terpapar virus ini akan mengalami kekurusan dan kerusakan karkas. Kemudian terjadi penurunan produksi susu dan mastitis, gangguan reproduksi dan abortus serta kerusakan pada kulit," bebernya.
Menurutnya, upaya pencegahan dilakukan dengan melakukan vaksinasi pada hewan yang sehat. Kemudian melakukan pembatasan pada daerah yang tertular. "Selain itu kita juga akan melakukan sanitasi pada kandang. Bagi peternak juga kita imbau untuk memberikan disinfektan pada kandang," ungkapnya.
Sementara itu, ditanya mengenai penemuan penyakit tersebut, ia mengaku hingga kini pihaknya belum menerima laporan kasus hewan ternak mengalami LSD di Kota Metro. Meski demikian ia mengimbau kepada para peternak untuk dapat mengawasi hewan ternak dengan cermat.
"Segera laporkan apabila ada hewan yang memiliki gejala tersebut. Karena ini harus kita waspadai ya, terlebih perantara dari penyakit ini pertama dari kontak langsung hewan ke hewan. Kedua dari perantara serangga ke hewan ternak," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: