LSD di Metro Tembus 363 Kasus, 3 Ekor Ternak Dinyatakan Mati

LSD di Metro Tembus 363 Kasus, 3 Ekor Ternak Dinyatakan Mati

Foto : Petugas DKP3 Kota Metro melakukan pengobatan bagi ternak yang terpapar penyakit LSD. -(Ria Riski A.P)-

RADARMETRO - Jumlah kasus Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang hewan ternak di Metro terus bertambah. Bila sebelumnya jumlah kasus menembus 291 ekor kini naik menjadi 363 ekor. 

Dikonfirmasi awak media, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro, Herry Wiratno, menjelaskan dari 363 ekor sapi yang terinfeksi LSD tersebut 3 diantaranya mati. Diantaranya 2 sapi milik warga di Kelurahan Karangrejo dan Purwoasri, Metro Utara. Sedangkan 1 ekor sapi lainnya miliki warga Yosodadi, Metro Timur.

"Upaya pencegahan sudah kami lakukan dengan pengobatan bagi sapi yang terpalar LSD. Kemudian melakukan pemantauan harian sampai sapi sembuh," terangnya, Selasa (13/5/2023).

Menurutnya, sapi yang terpapar LSD tersebut memiliki masa inkubasinya selama 28 hari. Karenanya pengobatan dan pemantauan oleh dokter hewan selama 28 hari. 

BACA JUGA:25 Ekor Sapi di Metro Terpapar LDS, DKP3 Gencar Lakukan Pengobatan

"Memang ada kematian 3 ekor sapi, tapi ini tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan tingkat kesembuhan ternak. Karena kami tengah fokus untuk melakukan penanganan pada seluruh ternak di Metro yang telah terinfeksi maupun belum," ungkapnya. 

Diakuinya, berdasarkan pemantauan  penyebaran LSD sudah menyebar hampir di seluruh kabupaten kota termasuk di Metro. Karenanya upaya penanganan penyakit tersebut menjadi prioritas.

"Kami jiga selalu mengimbau peternak agar menjaga kebersihan kandang. Sehingga penyakit LSD tidak terus menyebar," katanya. 

Sementara itu, bahwa dalam penanganan LSD tersebut pihaknya mengaku kesulitan dalam menyediaan tempat isolasi. Ini terutama bagi ternak yang terserang LSD.

"Iya kendala kami tempat isolasi. Karena setelah sapi terpapar LSD, maka harus diisolasi. Tapi kendalanya kandang isolasinya," tukasnya.  

BACA JUGA:Ciri-Ciri Virus LDS: Mengancam Sapi dan Kerbau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: