Belajar Bahasa Inggris Jadi Seru! Dosen dan Mahasiswa PBI Kenalkan Platform Weaklet di Sekolah Metro

KOTAMETRO, RADARMETRO.DISWAY.ID -- Tim dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) telah melaksanakan kegiatan pengajaran Bahasa Inggris menggunakan platform Weaklet di beberapa SMP negeri dan swasta di Kota Metro.

Kegiatan ini berlangsung selama beberapa bulan, dari Februari hingga Mei 2024, dengan tujuan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris siswa melalui teknologi digital.

Tim pengabdian ini terdiri dari Eva Faliyanti, M.Pd., Fenny Thresia, M.Pd., Dedy Subandowo, M.A., Yoja Exgysta, dan Noval Adrian Saputra. Mereka tidak hanya mengajar siswa tetapi juga melatih guru-guru setempat dalam memanfaatkan Weaklet sebagai alat pembelajaran yang efektif.

Weaklet adalah platform digital yang dirancang untuk membuat pembelajaran bahasa Inggris lebih interaktif dan menyenangkan. Platform ini menawarkan berbagai fitur, seperti latihan kosakata, tata bahasa, kuis interaktif, dan materi pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa.

BACA JUGA:Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UM Metro Resmi Bergabung dengan TEFLIN

Salah satu keunggulan Weaklet adalah kemampuannya meningkatkan interaksi pembelajaran melalui gamifikasi.

Fitur seperti leveling system dan reward virtual membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar tanpa merasa terbebani. Selain itu, Weaklet dapat diakses kapan saja dan di mana saja, memungkinkan siswa untuk belajar di luar jam sekolah.

Platform ini juga menggunakan sistem adaptif yang menyesuaikan materi dengan kemampuan masing-masing siswa. Jika seorang siswa kesulitan dalam suatu topik, Weaklet akan memberikan latihan tambahan hingga ia benar-benar menguasainya.

Metode pengulangan spasial (spaced repetition) dalam platform ini juga membantu siswa mengingat kosakata dan grammar lebih efektif.

BACA JUGA:Inovasi Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UM Metro Menginspirasi Guru-guru di Kota Metro

Bagi guru, Weaklet menyediakan analisis perkembangan siswa, memudahkan mereka dalam memantau pemahaman siswa dan menentukan materi yang perlu diperdalam.

Eva Faliyanti, M.Pd., ketua tim, menyatakan bahwa penggunaan teknologi seperti Weaklet sangat penting di era digital. Ia menekankan bahwa anak-anak sekarang lebih akrab dengan gawai, sehingga pembelajaran berbasis digital seperti ini dapat dimanfaatkan untuk hal positif.

Yoja Exgysta, salah satu mahasiswa yang terlibat, menambahkan bahwa respon siswa sangat antusias. Menurutnya, Weaklet membuat pembelajaran bahasa Inggris terasa seperti permainan, sehingga siswa lebih semangat belajar.

Setelah beberapa bulan berjalan, terlihat peningkatan signifikan dalam motivasi dan pemahaman siswa terhadap bahasa Inggris. Beberapa sekolah bahkan berencana mengintegrasikan Weaklet ke dalam kurikulum tambahan.

Sumber: