Lapisan Internet dan Tantangan Baru Jaksa di Era Digital
Alfa Dera, Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Lampung Tengah--Ist
Oleh: Alfa Dera
Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Lampung Tengah
RADARMETRO.DISWAY.ID -- Di era digital hari ini, manusia sejatinya hidup dalam dua dunia sekaligus: dunia nyata dan dunia maya. Jika dahulu setiap perbuatan meninggalkan jejak di tanah, kertas, atau ingatan saksi, kini jejak itu tersimpan rapi dalam bentuk data, log, metadata, dan rekam jejak internet. Perubahan ini bukan sekadar soal kemajuan teknologi, melainkan telah mengubah cara manusia berinteraksi, berpikir, bahkan melanggar hukum.
Bagi jaksa, khususnya yang bertugas di bidang intelijen, internet bukan lagi sekadar alat bantu komunikasi. Ia telah menjadi ruang hidup baru penegakan hukum, tempat berbagai kepentingan bertemu: kebaikan dan keburukan, kejujuran dan manipulasi, keterbukaan dan penyamaran.
Sayangnya, pemahaman masyarakat tentang internet sering kali masih sangat sederhana. Banyak yang mengira dunia digital hanya sebatas apa yang terlihat di layar ponsel. Padahal, internet memiliki lapisan-lapisan layaknya samudra luas: ada permukaan yang terang, kedalaman yang tersembunyi, dan palung yang gelap.
Lapisan pertama adalah surface web, atau web permukaan. Inilah bagian internet yang paling akrab dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Media online, mesin pencari, media sosial, hingga platform belanja daring berada di wilayah ini. Semuanya mudah diakses, terbuka, dan tampak ramah.
Namun, dari sudut pandang intelijen penegakan hukum, justru di ruang inilah berbagai kejahatan digital sering bermula. Penipuan daring, phishing, investasi bodong, penyebaran hoaks, hingga manipulasi opini publik tumbuh subur di permukaan internet. Terlihat terang dan biasa, tetapi menyimpan risiko besar di balik layar.
Al-Qur’an mengingatkan, “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya…” (QS. Al-Isra: 36). Pesan ini terasa semakin relevan di era digital.
Tidak semua yang viral itu benar, dan tidak semua yang ramai itu jujur. Di sinilah kehati-hatian berpikir dan kedewasaan moral menjadi kunci.
Menariknya, meskipun terasa luas, surface web hanya mencakup sekitar 4 hingga 5 persen dari keseluruhan internet. Artinya, sebagian besar dunia digital justru berada di bawah permukaan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: