Tangani Stunting, Pemkot Metro Siapkan Anggaran Rp 23,8 Miliar

Kamis 16-10-2025,18:52 WIB
Reporter : Ria Riski AP
Editor : APL-01

"Jadi logika anggarannya harus menurunkan biaya sosial keluarga, dan mengangkat produktivitas rumah tangga," ungkapnya. 

Menurutnya, jika pondasinya kuat dan air, sanitasi, kesehatan keluarga, serta keterampilan ekonomi, maka angka stunting akan turun. Ini karena sistemnya bekerja, bukan karena memaksakan angka. 

"Karena angka-angka itu harus membuat kita rendah hati. Kita sudah di jalur yang lebih baik, tetapi belum sampai di garis akhir," katanya. 

Lebih lanjut, Rafieq mengemukakan bahwa ada tiga tantangan utama yang masih menghambat teekait penanganan stunting. Diantaranya keterbatasan akses air minum dan sanitasi layak. 

BACA JUGA:Jabatan Kosong, dr. Redho Ditunjuk Plt Kadisporapar

Lalu, tingginya keluarga berisiko stunting, serta rendahnya penggunaan kontrasepsi modern yang berujung pada kehamilan berisiko. 

Ia menambahkan, bahwa persoalan stunting bukan hanya tentang gizi di piring melainkan tentang sistem yang membuat gizi itu hadir secara rutin dan terjangkau. 

Oleh karena itu, diakuinya bahwa keberhasilan program bukan sekadar pada penurunan angka, tetapi pada keberlanjutan sistem yang menjaga setiap anak tetap tumbuh sehat.

"Karena tanpa air bersih dan sanitasi layak, perbaikan gizi akan bocor di hilir. Kita juga tidak bisa hanya mengejar angka. Namun, kita harus mengejar keberlanjutan," tukasnya. 

Kategori :