Posisi tidur atau berbaring akan membuat proses pengosongan terhambat, yang pada akhirnya dapat memicu kesulitan buang air besar atau sembelit.
Hal itu karena proses pengosongan lambung membutuhkan waktu dua hingga tiga jam setelah makan. Posisi tiduran atau berbaring akan menghambat proses pengosongan lambung, jika hal ini terjadi maka akan memicu terjadinya penyakit konstipasi atau sembelit kesulitan buang air besar.
6. Stok
Kondisi stroke adalah yang terjadi ketika suplai darah ke otak mengalami gangguan atau berkurangnya akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.
Tanpa suplai darah, otak tidak akan mendapat asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati. Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik.
Menurut penelitian, semakin lama jeda waktu tidur setelah makan, maka risiko mengalami stroke juga semakin rendah. Ketika Anda makan, gula darah, kolesterol, dan aliran darah mengalami perubahan. Di mana perubahan itu yang dapat mempengaruhi risiko stroke.
Dilansir dari NationalNews, kurang tidur bisa menyebabkan badan lemas di siang hari, pikiran susah fokus, menyebabkan suasana hati tidak tenang, sampai memengaruhi nafsu makan yang penting dijaga selama puasa.
Namun, jangan khawatir. Tidur setelah sahur dengan jeda waktu yang pas bisa menambal kekurangan jam istirahat tersebut sekaligus menghindari dari berbgai penyakit seperti yang dijelaskan di atas.
Tak perlu berlama-lama, cukup dua jam di pagi hari sebelum beraktivitas. Kalau rasanya masih kurang tidur, dan tambah 20 menit sampai setengah jam tidur siang di sela-sela jeda istirahat siang.
BACA JUGA: Ramadhan atau Ramadan?