Kawanan Gajah Liar Rusak 6 Hektare Lahan Warga Sedayu

Jumat 04-08-2023,15:28 WIB
Reporter : Albertus Yogy
Editor : Devi Oktaviansyah

RADARMETRO – Sepuluh ekor gajah liar yang merangsek ke perkebunan warga Pekon Sedayu, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus sejak Minggu (30/7/2023) lalu, merusak sedikitnya 6 hektare ladang warga setempat.   

Agar kerusakan lahan tak meluas, warga pekon setempat setiap malam atau menjelang magrib, harus berjaga untuk menghalau kawanan gajah yang dikabarkan bagian Gajah Citra tersebut.  

Guna mengetahui kondisi terkini, Polres Tanggamus melalui Kabag Ops AKP Sarwani, S.E., M.M., Kasat Samapta AKP Budi Harto, S.H., Kasi Humas Iptu. M. Yusuf, S.H. dan sejumlah personel mendatangi lokasi kejadian. 

M. Yusuf mengatakan, perwakilan Polres Tanggamus mendatangi lokasi, untuk menindaklanjuti informasi masyarakat adanya gajah liar yang masuk ke perkebunan warga.

Diketahui bahwa area tersebut merupakan perbatasan hutan kawasan dan tanah marga.

"Perlu kami tegaskan tidak ada korban jiwa dalam kejadian masuknya gajah liar ini. Namun warga merugi karena ladang beserta tanamannya dirusak," ujar kasi humas, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Siswara Hadi Chandra, S.I.K di lokasi peninjauan, Kamis (3/8/2023) sore. 

Berdasarkan informasi warga, Yusuf menyebutkan, ladang yang dirusak kawanan gajah liar totalnya sekitar 6 hektare.

"Menurut warga ada 6 hektare yang dirusak. Ladang itu ditanami palawija maupun petai dan sebagainya," beber Yusuf lagi.

Atas hal itu, Kasi Humas Polres Tanggamus mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati saat menghalau kawanan gajah liar. 

BACA JUGA:WBP Santri dan Napiter Lapas Metro Ikuti Bimbingan Rohani, Ternyata Ini Tujuannya

Sementara menurut keterangan Kepala Dusun III Tumpak Bayur, Pekon Sedayu, Sutris, kawanan gajah liar mulai masuk sejak Kamis (27/7/2023) lalu. Namun baru tadi malam (3/8/2023), kawanan gajah liar sudah tidak lagi terlihat. 

”Untuk kerugian, ya itu sekitar 5 - 6 hektare lahan dirusak. Lahan itu ditanami alpukat, petai, durian, jagung, dan singkong," beber Sutris.

Dia menyebut, pengusiran kawanan gajah liar menggunakan petasan dan juga obor. Sebab gajah takut terhadap nyala api. Warga juga menyalakan api pada lintasan gajah liar.

"Untuk sekarang informasinya gajah sudah masuk kembali ke kawasan pemerihan," ucapnya. 

Sutris berharap adanya perhatian dari pemerintah, dengan melakukan langkah-langkah terbaik. Terutama terhadap nasib para petani yang lahannya dirusak. 

Kategori :