RADARMETRO - Belakangan ini marak pelajar terjaring razia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Metro.
Mereka tertangkap basah sedang nongkrong, mainan game, dan ngerokok di luar sekolah saat jam belajar.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro Suwandi mengecam keras kenakalan remaja semacam itu.
Ia mendukung sepenuhnya sekolah untuk secara mandiri melakukan pembinaan terhadap pelajar.
"Sejauh mana tahapan itu dilakukan dan jika sudah dilakukan tetapi anak itu masih tetap melakukan pelanggaran-pelanggaran yang sama dan terus-menerus," ujar Suwandi, Sabtu (5/8/2023).
Ia menegaskan apabila ditemukan pelajar ketahuan bolos sekolah berulangkali, sekolah bisa langsung mengeluarkan pelajar yang bersangkutan.
"Barangkali tindakannya ya harus diberhentikan atau dicarikan solusi sekolah yang lain," tegasnya.
Di sisi lain, Suwandi juga menyinggung peran kepala sekolah (Kepsek) dalam menangani persoalan ini.
Ia mengungkapkan selama ini belum ada terkait sanksi yang diberikan oleh Disdikbud Kota Metro terhadap Kepsek.
"Sanksi sekolah selama ini kan belum ada, nanti tentu saja akan kita berikan sanksi kepada sekolah jika sekolah tersebut tidak melakukan tindakan secara bertahap," jelasnya.
BACA JUGA:Polisi Ungkap Tersangka Teroris Boyolali Sedang Siapkan 'Pengantin' Untuk Aksi di Mapolresta Solo.
Mengingat belakangan marak pelajar yang terjaring razia petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), sanksi terhadap Kepsek tengah disiapkan. Dan yang terburuk yakni, Kepsek yang bersangkutan akan dipecat.
"Untuk sanksinya nanti kita lihat dulu persoalannya, kalau memang kepala sekolah managerialnya tidak baik, kemudian berdampak buruk dan mengimbas kepada anak-anak yang lain ya bisa jadi akan kita ganti," tegasnya.
Ia juga mengatakan telah mengantongi identitas pelajar terjaring razia Satpol-PP Metro hingga asal sekolah mereka.
Suwandi menuturkan tidak semua pelajar terjaring razia berasal dari Kota Metro, terlebih-lebih tingkat SMP.