Budiman juga menjelaskan bahwa diballik dukungannya terhadap Prabowo tersimpan niat baik yakni mengharpkan PDIP dan Gerindra membentuk sebuah aliansi untuk kebaikan bangsa, dan dia berharap PDIP melihat maksud baik itu.
"Kemudian partai (PDIP) yakin, 'Oh, dengan kesalahan dan kekeliruannya Budiman ada benarnya juga. Kenapa tidak kita pertimbangkan untuk membangun aliansi strategis dengan Gerindra?', misal seperti itu," ujar Budiman kepada wartawan di Jakarta, Sabtu, (19/8/2023).
"Sehingga, kemudian tindakan saya ya salah, tapi sanksinya tidak harus dipecat. Saya sih berharap itu," tambah Budiman.
BACA JUGA:Kartun Anak Disusupi Konten LGBT Tayang di Indonesia, Orang Tua Wajib Waspada.
Jika akhirnya dia benar-benar dipecat dari keanggotaan partai, meskipun sedih Budiman merasa identitasnya sebagai kader nasionalis-Sukarnois tak akan hilang meski statusnya bukan kader PDIP lagi.