"Fi'il Pesenggiri itu mencakup lima prinsip, yang pertama, Sakai Sambayyan, Nemui Nyimah, Nengah Nyappur, Ragom Mufakat, dan yang terakhir itu Bejuluk Beadok," jelasnya.
Adapun maksud dari lima Fi'il Pasanggiri tersebut, yakni Sakai Sambayyan yang artinya hidup tolong menolong dan gotong royong.
Kedua Nemui Nyimah artinya menjaga silaturahmi saling berkunjung, ketiga Nengah Nyappur yang berarti menjamin toleransi atau guyub dalam bermasyarakat.
Kemudian yang keempat yaitu Ragom mufakat artinya menyelesaikan masalah secara mufakat. Dan Bejuluk Beadok yaitu mendapatkan status penilaian baik dikiaskan dengan gelar adat Suttan atau Pangiran bagi bangsawan masyarakat Adat Lampung.
Diketahui IAIN Metro menjadi penyelenggara ke-4 KKN Melayu Serumpun PTKIN se-Sumatera setelah diadakan pertama kali di Jambi (2018).
Foto 3: Kegiatan Monitoring oleh Kepala PPKM IAIN Metro Sainul di Kecamatan Marga Punduh, Kabupaten Pesawaran.-(MH Naim)-
BACA JUGA:Eksekutor Pelaku Curas dan Pembunuhan di Mesuji Ditangkap, Polisi: Hukuman Mati
KKN Melayu Serumpun sempat tidak diadakan lantaran Pandemi Covid-19. Kemudian diadakan kembali di Padang pada 2021, dan di Aceh pada 2022 lalu.