RADARMETRO- Aksi sadis anggota Paspampres Praka Riswandi Manik (RM) dan komplotannya terkuak usai korban lainnya kini ikut buka suara.
Korban penculikan Praka RM ternyata tidak hanya Imam Masykur (25), melainkan sejumlah pemuda lainnya yang juga berasal dari Aceh yang tinggal di Jakarta.
Informasi tersebut diungkapkan oleh salah seorang pria berinisial ZF (33) warga Sawang, Aceh Utara yang pernah menjadi korban penculikan dan penyiksaan oleh komplotan Praka RM saat merantau ke Jakarta.
ZF mengaku menjadi korban penculikan pada bulan April 2023 lalu, tepatnya dua hari menjelang lebaran Idul Fitri.
Modus yang digunakan Praka RM dan komplotannya sama seperti saat mereka menculik Imam Masykur korban yang akhirnya tewas dianiaya mereka, yakni dengan berpura-pura menjadi anggota polisi.
ZF menceritakan sekira pukul 14.00 WIB dirinya yang sedang berjualan di toko diwilayah Bekasi didatangi empat orang berbadan tegap yang dia yakini salah satunya adalah Praka RM. Saat itu Praka RM mengenakan seragam polisi dan juga dilengkapi senjata api, sementara tiga lainnya mengenakan kemeja putih. Semuanya menggunakan masker.
"Saya ditangkap jam 2 siang, bulan puasa, dua hari menjelang Idul Fitri," kata ZF seperti dilansir Serambinews.com, Senin (28/8/2023)
Selain langsung menangkap, rombongan pelaku juga langsung merampas HP, sejumlah uang yang tersimpan di laci meja toko, dan juga barang berharga lain yang ada di toko termasuk menggeledah isi kantong ZF.
Saat itu ZF mengaku dirinya tidak sendiri di toko, dia bersama seorang temannya yang juga warga Aceh kemudian dipaksa masuk kedalam bagasi belakang mobil para pelaku.
BACA JUGA:Kronologi Penculikan dan Penganiayaan Pemuda Aceh Imam Masykur oleh Tiga Anggota TNI
"Mereka mengaku dari polisi, dan saat berada di mobil, mereka mengaku dari Polda Metro Jaya" sambungnya.
Pengakuan lain dari ZF saat mereka diculik ternyata Praka RM dan komplotannya kembali mencari calon korban lain. Tak lama berselang tiga orang ikut menjadi korban dan dimasukan ke dalam mobil bersama ZF dan rekannya.
"Setelah itu, mereka turun dari mobil mencari sasaran lain, dapat tiga orang lagi dari dua toko. Semuanya juga orang Aceh," kenangnya.
Kelimanya lantas disuruh melepaskan baju, ditutup matanya dan dipaksa tidur dibagasi belakang mobil.
"Kami berlima ditidurkan di bagasi berdesak-desakan. Mobil kemudian berjalan pelan-pelan," kata ZF.