RADARMETRO - Wisata Damraman yang letaknya sangat strategis karena diapit Kota Metro, Kabupaten Lampung Tengah, dan Kabupaten Lampung Timur nasibnya bak rollercoaster.
Damraman yang persis dimiliki oleh tiga kabupaten/kota tersebut, sempat viral saat masyarakat sekitar menggalakkan program Ayo ke Damraman beberapa tahun lalu.
Aneka permainan mulai dari bebek-bebekan, wisata perahu dayung, kuliner sempat meramaikan Damraman.
Tidak jarang di akhir pekan, Damraman membludak karena jadi pilihan wisata oleh warga di tiga kabupaten/kota di Lampung itu.
Namun beberapa masalah kemudian bergulir yang membuat aktivitas pariwisata di lokasi Damraman mulai suram.
Ditambah lagi dengan bencana Covid-19 yang memaksa tempat wisata sejenis harus tutup untuk menghindari kerumunan warga.
Hal ini membuat Damraman mati suri, karena tidak ada lagi yang memilih Damraman sebagai tempat wisata.
Perlahan tapi pasti, wisata Damraman mulai mati. Diawali dengan hilangnya wahana hiburan di air.
Lalu lahan yang awalnya tempat parkir dan kulineran mulai ditutup tak terurus karena tidak ada lagi pengunjung.
Hanya menyisakan kolam renang sebagai wisata di Damraman yang masih bertahan.
Itu pun bukan karena ramai pengunjung, tapi karena terlalu besar investasi yang ditanamkan dan belum kembali modal hingga kini imbas dari Covid-19.
Beruntung kolam renang masih bertahan dengan segala kesulitan yang ada. Ditambah lagi kreativitas warga dan pemerintah daerah yang membuat sirkuit motor yang bisa digunakan untuk latihan dan lomba.
Hal ini membuat wisata Damraman mampu bertahan dengan segala kekurangan dan kesulitannya.
Pelan tapi pasti, kini wisata Damraman mulai bangkit. Hal ini ditunjukan dengan banyaknya event yang digelar di area tersebut pasca Covid-19.