RADARMETRO - Cuaca panas ekstrim akibat fenomena El Nino air kolam renang di Kota Metro menguap lebih cepat, Selasa (24/10/2023). Dalam seminggu, air kolam renang menyusut hingga 20 centimeter.
Terpaan gelombang panas El Nino belum usai. Efeknya seluruh wilayah di Indonesia dihantarkan panas ekstrim berkepanjangan.
Dampaknya sumur warga mengering hingga pepohonan berakar besar pun tak mampu menjangkau air tanah, akhirnya mati terpanggang sinar matahari.
Belum lama ini juga dikabarkan air kolam renang di berbagai wilayah Kota Metro mengalami peningkatan penguapan yang sangat drastis.
Berdasarkan penelusuran radarmetro.disway.id, Selasa (24/10/2023), penguapan air terparah terjadi di kolam renang Stadion 24 Tejosari, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro.
Stadion 24 Tejosari merupakan kawasan yang didominasi sebagai lokasi pelatihan atlet untuk dua cabang olahraga, yakni sepakbola dan renang.
BACA JUGA:Persiapan Semakin Matang, Persikomet U-17 Target Juara
Di lokasi tersebut berdiri kokoh bangunan Stadion Sepakbola 24 Tejosari dan Kolam Renang Stadion 24 Tejosari.
Dua stadion tersebut sama-sama menggunakan sistem terbuka dari paparan sinar matahari.
Namun, dikelilingi pagar beton tinggi serta fasilitas tempat duduk penonton dan berbagai sarana pendukung untuk atlet.
Terpantau awak media, baik itu lapangan sepakbola maupun kolam renang, sangat terdampak cuaca panas ekstrim akibat fenomena el nino.
Kondisi rumput lapangan Stadion 24 Tejosari memprihatinkan. Warnanya tak hijau lagi, melainkan coklat karena mati terpanggang sinar matahari.
Hal serupa terjadi di kolam renang Stadion 24 Tejosari. Dalam seminggu, air kolam mengalami penyusutan hingga 20 centimeter.
"Karena panas, penguapannya lebih cepat bisa sampai 20 centimeter itu susutnya air kolam dalam seminggu," ujar Ahmadi, petugas pengelolaan kolam renang Stadion 24 Tejosari Kota Metro.
Ia mengakui pihaknya kelabakan untuk mengantisipasinya. Mengingat pelatihan renang relatif rutin di lakukan oleh club-club renang Kota Metro.