"Hasil visum luka pecah pembuluh darah, dada retak, sama tulang punggung retak," ungkapnya.
Sementara itu Kapolsek Sukaraja Kompol Dedi Suryadi mengatakan pihaknya belum menerima laporan atas kejadian perundungan tersebut. Bahkan pihak keluarga lebih menganggap kejadian tersebut sebagai musibah.
"Dari pihak keluarga tidak menuntut apapun karena ini merupakan takdir dari Allah SWT dan menolak juga untuk autopsi, menolak juga untuk membuat laporan," ujarnya dilansir dari sukabumiupdate.com pada Minggu (21/5/2023).
BACA JUGA:'Borok' Anggota DPRD Tanggamus Basuki Wibowo Dibongkar, Ancam Ketua KTH
Namun, kejadian memilukan itu tetap akan diproses oleh pihak berwajib guna menemukan titik terang atas meninggalnya seorang siswa kelas 2 SD yang mengaku telah dikeroyok saat berada di sekolahan.
"Kami akan menindaklanjuti informasi tersebut ke sekolah maupun memintai keterangan-keterangan dari pihak-pihak yang terkait atau pihak yang terlibat. Kronologis masih dalam penyelidikan," tandasnya.