BACA JUGA:Pemkab Pringsewu Gelar Operasi Pasar Bersubsidi
“Ini pupuk saja kalau dibedah diurusi 6-7 kementerian, termasuk bupati dan gubernur. Ini tidak mudah koordinasinya, sehingga kita nanti ke depan membuat regulasi menjadi sederhana dan mudah bergerak,” kata Amran.
Sedangkan Menteri Erick mengungkapkan siap mendukung Kementan. Ke depan, akan terus dilakukan koordinasi untuk memastikan BUMN berjalan sesuai tupoksinya dalam mendukung kinerja Kementan.
“Kita punya kesepakatan penuh mendukung program Bapak Presiden, Bapak Prabowo, yang melalui tentu Pak Mentan Amran untuk kita menyinergikan seluruh kebijakan yang memang diperlukan,” ungkap Erick.
Lanjutkan Food Estate
Lebih jauh Mentan Amran menegaskan, proyek-proyek food estate yang sudah ada akan terus dilanjutkan.
Food estate adalah proyek yang terus diperbincangkan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk terus dilanjutkan agar lumbung pangan Indonesia bisa terus terjaga bagi masa depan negara. Apalagi, pemerintahan Presiden Prabowo juga menargetkan Indonesia sudah swasembada pangan dalam 4-5 tahun ke depan.
“Seperti yang sudah diperintahkan Bapak Presiden, food estate adalah masa depan negara dalam hal penyediaan pangan,” ujar Mentan Amran.
BACA JUGA:Kampung Peng’Angguran Agroceria Metro jadi Penilaian Lomba Tingkat Nasional
Mentan menjelaskan secara khusus pengembangan food estate di Kalimantan Tengah dengan potensi lahan sampai ratusan hektare (ha).
Di Kalimantan Tengah, lahannya sudah dilengkapi irigasi. Lahan yang sudah memiliki irigasi sekitar 100 ribu ha dan bisa dikembangkan hingga 200 ribu ha.
“Di Kalimantan Tengah ini, lahan yang irigasinya sudah ada 100 ribu ha, bisa dikembangkan 200 ribu ha itu untuk sawah padi dan sekarang kita sudah kerjakan.
Sayang ada irigasi tapi tidak ada sawah, kita lanjutkan, ada 100 ribu ha, kemungkinan nanti menuju 200 ribu ha, target kita 400-500 ribu ha di wilayah ini,” jelas dia.
Mentan sebelumnya menilai Kalimantan berpotensi menjadi kekuatan utama dalam tercapainya swasembada pangan nasional.
Di wilayah itu akan dibangun klaster pertanian modern yang mampu menciptakan swasembada pangan dalam waktu tiga tahun ke depan.
Luas areal lahan pertanian di Kalimantan Tengah sekitar 500 ribu ha diproyeksikan menghasilkan minimal dua kali panen dengan produktivitas 5 ton per ha.