Jurnal e-Biomedik (eBm) Universitas Sam Ratulangi Manado, secara umum penggunaan tumbuhan berkhasiat obat lebih aman daripada penggunaan obat sintetik karena memiliki efek samping yang relatif sedikit jika digunakan dengan tepat.
Hal tersebut meliputi ketepatan dosis, kebenaran bahan, ketepatan waktu penggunaan, cara penggunaan yang tepat, tanpa penyalahgunaan dan ketepatan pemilihan untuk indikasi tertentu.
Jadi, jika akan menggunakan daun dewa sebagai obat, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan ahli herbal atau dokter terlebih dahulu, terutama untuk ibu hamil, menyusui, dan anak-anak. Mutu, keamanan dan kemanfaatan daun dewa sebagai obat alami juga perlu ditingkatkan melalui penelitian dan pengembangan.
Tips Budidaya Daun Dewa di Lahan Sempit
Banyaknya manfaat dan khasiat daun dewa dirasa akan rugi jika kita tidak menanamnya sendiri di rumah. Membudidayakan tanaman daun dewa terbilang tidak sulit dan bisa ditanam menggunakan lahan sempit, perawatan tanaman ini juga cukup sederhana.
Langkah awal menanam daun dewa adalah memilih bibit yang unggul dan berkualitas. Bibit daun dewa hanya butuh pupuk dan air secukupnya.
Selanjutnya, terdapat hal penting yang perlu diperhatikan saat membudidaya daun dewa yaitu kita harus membuat jarak lubang tanaman. Pada lahan yang sempit, kita dapat menanam daun dewa dengan sistem tumpang sari, misalnya ditanam persis di bawah tanaman lain seperti cabai.
Terdapat dua cara pembibitan daun dewa.
Cara pertama dengan metode tunas, yaitu dengan membelah umbinya lalu tanam sekaligus dengan airnya. Sedangkan pada sistem stek, kita harus menempelkan daun dengan batang, lalu ditanam.
Meski bisa dibudidayakan dengan dua metode berbeda, hasil panennya sama. Yang terpenting adalah kadar airnya terpenuhi.
Teknik pemeliharaan yang utama adalah penyiraman dua kali sehari pada musim kemarau dan satu kali sehari pada musim hujan. Kemudian berikan pupuk organik sebanyak 300-500 gram yang ditaruh di dalam lubang.
Selanjutnya, bersihkan tanaman dari gulma yang mengganggu tanaman. Budidaya tanaman ini biasanya terhambat oleh hama dan penyakit tanaman. Hama yang sering mengganggu tanaman ini antara lain ulat dan belalang. Jika terserang hama, daunnya akan berlubang dan rusak.
Selain itu, adanya gulma akan mengakibatkan pertumbuhan daun dewa tidak maksimal.
Munculnya gulma disebabkan oleh kesalahan dalam proses penyilangan lahan, sehingga dapat mempercepat pertumbuhan gulma. Dalam perawatannya kita harus telaten mengawasi daun dewa dari serangan hama.
BACA JUGA:Ragam Metode Berkebun di Lahan Sempit
Selain ulat dan belalang, kutu daun ini juga kerapkali menyerang tanaman ini. Solusinya yaitu dengan menyemprotkan anti-hama pada sisi daunnya.