Adaptasi Hewan Mamalia (Monyet ) Terhadap Lingkungan Yang Berubah Akibat Aktivitas Manusia

Jumat 06-12-2024,16:25 WIB
Reporter : Olivia Nafisah
Editor : Devi Oktaviansyah

Di sisi lain, spesies seperti monyet ekor panjang, yang lebih adaptif terhadap perubahan lingkungan, cenderung mengalami peningkatan populasi di beberapa daerah urban.

Namun, peningkatan populasi ini sering kali berujung pada konflik dengan manusia, yang pada akhirnya dapat menyebabkan populasi tersebut rentan terhadap tindakan eradikasi oleh penduduk lokal.

Penurunan jumlah populasi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di alam dikarenakan habitat mereka yang sudah hilang dansudah tidak tersedianya makanan di habitat aslinya, sehingga monyet ekorpanjang turun ke pemukiman dan menyerang warga.

Selain itu, penyebab lainnya adalah kasus perdagangan ilegal monyet ekor panjang (Putri dkk, 2023).

Upaya konservasi monyet di Indonesia dan negara-negara lain menghadapi tantangan besar karena perubahan cepat pada lanskap alami. 

Beberapa langkah konservasi yang telah diambil meliputi pembuatan koridor satwa liar yang menghubungkan habitat-habitat yang terfragmentasi, serta program-program edukasi masyarakat untuk mengurangi konflik antara manusia dan monyet.

Selain itu, perlindungan terhadap kawasan hutan yang tersisa sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup jangka panjang bagi spesies monyet yang lebih bergantung pada habitat alami mereka.

5. Dampak Jangka Panjang dan Implikasi Ekologi

Adaptasi monyet terhadap perubahan lingkungan akibat aktivitas manusia menimbulkan sejumlah implikasi ekologi jangka panjang. Salah satunya adalah potensi perubahan dalam dinamika ekosistem hutan.

Monyet sering kali memainkan peran penting sebagai penyebar biji di hutan-hutan tropis. Ketika populasi monyet di hutan berkurang atau habitat mereka terfragmentasi, fungsi ekosistem ini dapat terganggu, yang pada akhirnya mempengaruhi regenerasi hutan.

Selain itu, adaptasi monyet di lingkungan urban dapat menyebabkan perubahan pada interaksi antarspesies.

Di beberapa daerah, monyet yang hidup berdampingan dengan manusia juga sering bersinggungan dengan hewan peliharaan atau satwa liar lainnya, yang dapat meningkatkan risiko penularan penyakit zoonosis.

Penelitian oleh One Health Journal (2022) menunjukkan bahwa peningkatan kontak antara monyet dan manusia di daerah urban meningkatkan risiko penyebaran penyakit seperti rabies dan hepatitis, yang dapat berdampak serius baik pada kesehatan manusia maupun hewan.

KESIMPULAN

Monyet menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa dalam menghadapi perubahan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti deforestasi, urbanisasi, dan perubahan iklim.

Mereka mengembangkan perilaku baru, seperti mencari makanan alternatif dan beradaptasi dengan habitat baru. Namun, tantangan yang dihadapi, seperti hilangnya habitat dan konflik dengan manusia, tetap mengancam kelangsungan hidup mereka.

Kategori :