Catatan 100 Kerja RMD-Jihan; Lampung The King Of Sumatera dengan 3 Masalah Pokok

Kamis 29-05-2025,21:42 WIB
Reporter : APL-01
Editor : APL-01

Jadi pada tiga 3 tahun berturut turut itu (2021, 2022 dan 2023), Lampung benar benar terpuruk. Pertumbuhan Lampung di bawah rata-rata nasional dan Sumatera.

Era kebangkitan Lampung mulai terlihat pada tahun 2024. Tahun itu pertumbuhan ekonomi Lampung sebesar 4,57 persen

Meskipun pertumbuhan ekonomi itu masih di bawah rata rata nasional, yakni 4,57 persen namun sudah di atas rata rata Sumatera yang hanya tumbuh 4,5 persen.

Di awal pemerintahan RMD-Jihan ini, Lampung mula unjuk gigi. Pada triwulan 1 tahun 2025, Pertumbuhan Ekonomi Lampung melesat di atas rata-rata nasional. Bahkan, tertinggi di Sumatera.

Pada triwulan 1 2025 lalu, Pertumbuhan Ekonomi Lampung mencapai 5,47 persen.  Jauh di atas rata rata pertumbuhan nasional 4,87 dan Sumatera 4,85.

Tingginya pertumbuhan ekonomi Lampung triwulan 1 ini memang mengagetkan banyak pihak. Termasuk Bank Indonesia yang mengaku pertumbuhan setinggi itu di luar perkiraannya.

Pada sebuah acara diskusi di Bappeda Lampung, Kamis (22 Mei 2025), Dr. Fiskara Indawan mengakui pihaknya salah dalam menganalisa. Sehingga pertumbuhan triwulan I Lampung dipreoyeksikan tidak sebesar itu.

Pada kesempatan itu saya tegaskan, bahwa analisa yang dilakukan Bank Indoesia tidak salah. Namun, kurang lengkap mengambil data perbandingan.

Bank Indonesia melakukan analisa dengan melhat pertumbuhan ekonomi Lampung dalam 4 tahun terakhir. Kalau merujuk pada pertumbuhan periode itu, memang pertumbuhan ekonomi Lampung selalu rendah. Apalagi pada triwulan 1. 

Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi triwulan 1 Lampung tahun 2020 sebesar 1,73 persen, tahun 2021 malah -2,10, tahun 2022 tumbuh 2,96, tahun 2023 tumbuh 4,96 dan triwulan 1 tahun 2024 turun lagi menjadi 3,3 persen.

Menurut saya, pertumbuhan ekonomi Lampung Tahun 2020-2023 bukanlah pertumbuhan yang semestinya karena situasi tidak nrmal akibat covid 19. Namun, sebenarnya kondisi itu lebih pada kegagalan Lampung dalam melakukan pemulihan ekononomi dibanding provinsi lainnya, terutama di Sumatera. 

Kebijakan yang diambiil mungkin sudah tepat. Hanya saja dalam pelaksanaannya tidak berjalan dengan baik. Sehingga tidak mampu memberikan kontribusi pertumbuhan yang optimal.

Karena itu saya menyarankan agar juga menjadikan pertumbuhan ekonomi dalam 10 tahun terakhir menjadi bahan kajian.

Pada pertemuan itu juga Prof. Dr. Yusuf Barusman, Rektor UBL, yang menjadi pemateri utama dalam diskusi menyatakan, apakah pertumbuhan ekonimo Lampung setinggi itu by disain. Artiya, sesuatu yang memang sudah direncanakan.

Memang dalam RJPMD (Rencana Jangka Panjang dan Menengah Daerah) Provinsi Lampung, mematok target lebih rendah dari yang dicapai. 

Namun saya tahu, sesungguhnya Gubernur Lampung, RMD, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Lampung triwulan 1 bisa di atas 6 persen. “Kok,, nggak bisa 6 persen ya bang. Insya Allah triiwulan 2 lebih tinggi lagi,” ujar RMD melalui pesan Whatt App yang saya terima. 

Kategori :