PALU, RADARMETRO.DISWAY.ID – Ketua Dewan Pakar Pro Jurnalismedia Siber (PJS), Rizaludin Kurniawan, menekankan pentingnya jurnalis media siber menjaga idealisme dan profesionalisme di tengah tantangan industri media yang terus berubah dan semakin kompetitif.
Hal ini disampaikan Rizaludin saat memberikan pembekalan dalam rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) II Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PJS yang berlangsung di Palu, Sulawesi Tengah, pada 13–15 Juli 2025.
Sebagai akademisi dan dosen Komunikasi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rizaludin menggarisbawahi enam poin utama yang harus menjadi panduan bagi jurnalis media siber di era digital saat ini.
“Jurnalis siber harus tetap menjaga idealisme sebagai wartawan pejuang. Semangat untuk mengawal dan mengisi kemerdekaan Indonesia harus menjadi bagian dari integritas profesional,” ujar Rizaludin.
BACA JUGA:Dapat Dukungan Penuh di Munas II Palu, Mahmud Marhaba Kembali Lanjutkan Kepemimpinan PJS
Ia menekankan bahwa jurnalis siber memikul tanggung jawab sosial yang besar. Selain menyampaikan informasi, jurnalis juga harus berperan aktif dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan, memperkuat ketahanan nasional, dan mencerdaskan kehidupan publik.
Dalam pandangannya, integritas, kompetensi, dan profesionalisme adalah pondasi yang tak bisa ditawar dalam kerja jurnalistik. “Tanpa hal itu, media akan mudah tergelincir pada kepentingan jangka pendek yang bisa merusak kepercayaan publik,” tambahnya.
Rizaludin juga menyoroti pentingnya kemampuan jurnalis untuk beradaptasi di tengah disrupsi teknologi dan perubahan pola konsumsi media. Ia mendorong para jurnalis untuk terus belajar, berinovasi, dan memahami dinamika industri media yang menuntut efisiensi serta keberlanjutan.
“Jurnalis juga harus memahami manajemen media. Media siber harus menjadi perusahaan yang sehat dan berkelanjutan, agar bisa menjamin kesejahteraan wartawan dan masa depan profesi ini,” ungkapnya.
BACA JUGA:Gubernur Lemhamnas: PJS Harus Jadi Motor Literasi Digital di Era Post-Truth
Menutup pemaparannya, Rizaludin menyampaikan bahwa kesejahteraan dan kepastian karier merupakan faktor penting dalam menjaga independensi dan mutu kerja jurnalistik.
“Tanpa kepastian dan penghargaan terhadap kerja jurnalistik, idealisme hanya akan menjadi slogan. Kita harus membangun ekosistem media yang sehat dan berkeadilan,” ujarnya.
Pernyataan Rizaludin menjadi salah satu pijakan pemikiran dalam konsolidasi PJS untuk memperkuat posisinya sebagai calon konstituen Dewan Pers serta meningkatkan kapasitas kelembagaan dan profesionalisme jurnalis media siber di seluruh Indonesia. (*)