JAKARTA, RADARMETRO.DISWAY.ID -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus memperluas perannya melalui penguatan nilai tambah pelaku UMKM sebagai pilar ekonomi nasional.
Tak hanya menyediakan akses layanan keuangan, BRI juga mendorong pelaku usaha untuk tumbuh bersama dalam ekosistem yang produktif dan berkelanjutan.
Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut diwujudkan melalui pengembangan Klaster Usaha dalam program Klasterku Hidupku.
Program tersebut merupakan sebuah insiatif pemberdayaan UMKM berbasis komunitas mikro, di mana BRI membentuk kelompok usaha berdasarkan kesamaan sektor, kondisi geografis, serta kedekatan sosial antar pelaku usaha di suatu wilayah.
BACA JUGA:Manfaatkan KUR BRI, Supplier Ikan Ini Tembus Rantai Pasok Program MBG
Hingga akhir Juni 2025, Klaster Usaha binaan BRI sendiri telah mencapai 41.217 di seluruh Indonesia.
Terkait dengan hal tersebut, Direktur Utama BRI Hery Gunardi menyatakan bahwa program Klasterku Hidupku merupakan salah satu upaya strategis BRI dalam mendorong UMKM naik kelas.
Harapannya, pelaku usaha yang berhasil tumbuh melalui program ini dapat menjadi inspirasi dan role model bagi UMKM di daerah lain.
“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM, tidak hanya dengan memberikan modal usaha, tetapi juga melalui pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya, sehingga UMKM dapat terus tumbuh dan semakin tangguh,” ucap Hery.
BACA JUGA:Pasar Tanaman Hias Sekar Mulyo Naik Kelas Lewat QRIS dan Klasterku Hidupku BRI
Kini, dari jumlah keseluruhan yang diberdayakan, sebanyak 82,19% klaster usaha berasal dari segmen produksi dan 17,81% dari segmen non-produksi.
Adapun persentase pemberdayaan klaster berdasarkan bidang usahanya mayoritas dinikmati sektor pertanian sebanyak 47,63%.
Disusul sektor Industri (30,02%), Perdagangan (10,78%), Perikanan (7,97%), jasa (2,99%), Pariwisata (0,74%), dan Lainnya (0,06%).
Sebagai bagian dari penguatan klaster, BRI juga mendorong akses terhadap layanan keuangan. Dari total klaster usaha yang telah terbentuk, sebanyak 84,1% atau sekitar 402.386 dari total 468.820 anggota telah memiliki rekening di BRI.
Mereka juga telah memperoleh 2.035 pelatihan dan literasi keuangan, serta menerima 548 bantuan sarana dan prasarana produksi untuk mendukung pengembangan usaha yang seluruhnya merupakan bagian dari perluasan inklusi keuangan.